7. Bitcoin
Laporan terbaru dari K33 Research mengungkapkan bahwa pola siklus empat tahunan yang selama ini menjadi acuan utama dalam pergerakan harga Bitcoin (BTC) kini mulai kehilangan relevansinya. Perubahan ini disebabkan oleh dinamika pasar Bitcoin yang dinilai telah berubah seiring dengan semakin matangnya aset digital tersebut.
Menurut laporan CoinDesk pada Kamis (17/7/2025), analis K33 Research berpandangan bahwa pendekatan klasik berbasis siklus halving—yang selama ini dipercaya menjadi pemicu utama reli harga—tidak lagi cukup untuk menjelaskan perilaku pasar Bitcoin saat ini.
Selama lebih dari satu dekade terakhir, Bitcoin memang tercatat selalu mencetak rekor harga tertinggi di tahun-tahun setelah peristiwa halving. Halving adalah mekanisme pengurangan imbalan bagi para miner Bitcoin yang terjadi setiap empat tahun sekali, dengan peristiwa terakhir terjadi pada 2024, setelah sebelumnya di tahun 2012, 2016, dan 2020. Di masa lalu, peristiwa halving memicu kejutan pasokan yang cukup signifikan sehingga mendorong harga naik drastis karena ketersediaan Bitcoin baru berkurang.
Dua bull run terakhir bahkan mencapai puncaknya sekitar 1.060 hari sejak titik terendah siklus sebelumnya. Jika pola historis ini terulang, seharusnya puncak berikutnya akan terjadi sekitar pertengahan Oktober tahun ini.
Namun, kondisi pasar Bitcoin saat ini menunjukkan arah yang berbeda. Menurut K33 Research, dengan semakin luasnya akses ke Bitcoin melalui lembaga keuangan terdaftar, serta meningkatnya minat dari entitas negara atau lembaga besar, pergerakan harga Bitcoin kini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor makroekonomi global.
Pergeseran ini mengindikasikan bahwa Bitcoin tidak lagi hanya digerakkan oleh dinamika internal pasokan seperti halving, tetapi juga oleh kebijakan moneter, inflasi, tingkat suku bunga, dan sentimen investor institusional global. Hal ini menjadikan pasar Bitcoin lebih kompleks dan membutuhkan analisis yang lebih menyeluruh, tidak lagi hanya bergantung pada pola siklus historis semata.
Desclaimer: Informasi yang disajikan di platform ini (termasuk artikel, analisis, rekomendasi, atau konten lainnya) hanya bertujuan sebagai informasi umum dan hiburan. Ini BUKAN merupakan nasihat investasi, nasihat keuangan, nasihat hukum, atau nasihat pajak. Anda harus melakukan riset sendiri secara menyeluruh dan/atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan, hukum, atau pajak profesional yang berlisensi sebelum membuat keputusan investasi apa pun.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sunscreen Wudhu Friendly yang Tidak Menyumbat Pori-Pori