Garuda Indonesia Mau Tambah Pesawat Boeing, Danantara: Bagian Restrukturisasi!

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2025 | 19:44 WIB
Garuda Indonesia Mau Tambah Pesawat Boeing, Danantara: Bagian Restrukturisasi!
COO Danantara, Dony Oskaria. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Chief Operating Officer (COO), Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Dony Oskaria, menyebut pembelian pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia merupakan bagian dari restrukturisasi komprehensif.

Ia mengklaim, rencana ini juga bagian dari menguatkan industri penerbangan Indonesia.

Dony yang juga Wakil Menteri BUMN ini menjelaskan, banyak tahapan yang dilalui Garuda Indonesia dalam restrukrisasi. Sebelumnya, Danantara telah mengguyur dana ke Garuda Indonesia, sebagai modal penyehatan keuangan.

Pesawat Garuda Indonesia dengan Livery Khusus Pikachu dan Aksen Batik/(Dok GIAA).
Pesawat Garuda Indonesia dengan Livery Khusus Pikachu dan Aksen Batik/(Dok GIAA).

"Soal maskapai tentu teman-teman mengetahui bahwa kita sedang melakukan restrukturisasi komprehensif terhadap Garuda Indonesia. Ini juga menjadi prioritas kita. Ini tahapannya kan sedang terjadi ya," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Tidak hanya mengguyur Dana, bilang Dony, Danantara juga akan membantu Garuda Indonesia dari sisi operasional atau non-kas.

"Ini juga termasuk juga ekspansi ekspansi daripada penambahan pesawat-pesawat kita. Supaya karena kita ingin memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat kita," ucapnya.

Dony menegaskan, pembelian pesawat Boeing juga untuk mengoptimalisasi layanan yang sebelumnya dinilai menurun. Dia berharap, adanya restrukturisasi ini Garuda Indonesia bisa kembali sehat.

"Sehingga nanti kita harapkan dengan penambahan armada yang akan segera masuk ke dalam rencana kerja kita ini, layanan juga meningkat dan Garuda akan menjadi perusahaan yang sehat," bebernya.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) berencana membeli 50 pesawat Boeing. Hal ini merupakan mandat dari kesekapatan Tarif Trump, di mana RI diwajibkan membeli pesawat asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Baca Juga: Danantara Mau Rampingkan Jumlah BUMN Karya Jadi 3 Perusahaan

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menjelaskan saat ini perseroan tengah melakukan perbincangan secara intesif soal pembelian pesawat tersebut.

"Pembelian pesawat tersebut merupakan salah satu langkah startegis jangka panjang dalam upaya penyehatan perseoan melalui transformasi bisnis dengan penguatan arma dan optimalisasi jaringan penerbangan dalam 5 tahun ke depan," ujarnya seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (22/7/2025).

Terkait sumber dana, Menurut Wamildan, maskapai akan menggunakan sebagaian dana restrukturisasi yang telah disetujui oleh Menteri BUMN dan RUPSLB pada 30 Juni 2025.

"Selain itu, perseroan juga secara paralel tengah menjalin komunkasi dengan sejumlah pihak pemberi dana potensial," katanya.

Wamildan menyebut, penambahan armada baru itu bisa meningkatkan peforma bisnis dari rasionalisasi jaringan rute penerbangan, hingga meningkatkan pendapatan operasional.

"Kemudian bisa melakukan ekspansi armada yang sejalan dengan permintaan mpasar dengan tetap menjaga efisiensi biaya operasional," bebernya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI