Syarat KPR yang Umumnya Dibutuhkan:
Dokumen Pribadi: Fotokopi KTP, Kartu Keluarga (KK), NPWP, Akta Nikah/Cerai.
Dokumen Penghasilan (Karyawan): Slip gaji 3 bulan terakhir, surat keterangan kerja, dan rekening koran 3-6 bulan terakhir.
Dokumen Penghasilan (Wirausaha): Laporan keuangan usaha, SIUP/TDP, dan rekening koran 6 bulan terakhir.
Dokumen Agunan: Fotokopi sertifikat properti, IMB, dan bukti bayar PBB terakhir.
Tips Praktis: Siapkan semua dokumen ini dalam satu map khusus. Buat salinan digital (scan) untuk memudahkan pengiriman via email jika diperlukan.
3. Jaga Rasio Utang di Angka Sehat
Bank memiliki perhitungan matematis untuk mengukur kemampuan Anda membayar. Aturan umum yang paling sering digunakan adalah Debt Service Ratio (DSR).
Di mana total cicilan bulanan Anda (termasuk cicilan KPR yang akan datang) idealnya tidak melebihi 30-35% dari pendapatan bulanan (gaji take-home pay).
Baca Juga: 7 Desain Rumah Minimalis Modern Jadi Primadona di 2025
Contoh: Jika gaji bulanan Anda Rp 10 juta, maka total cicilan ideal Anda maksimal adalah Rp 3,5 juta. Jika Anda sudah punya cicilan mobil Rp 1,5 juta, maka cicilan KPR yang kemungkinan disetujui adalah sekitar Rp 2 juta per bulan.
Tips Praktis: Lunasi cicilan-cicilan kecil yang tidak perlu sebelum mengajukan KPR untuk memberikan ruang lebih besar pada rasio utang Anda.
4. Strategi Mendapatkan Bunga KPR Rendah
Disetujui saja tidak cukup, Anda tentu ingin mendapatkan penawaran terbaik. Berburu bunga KPR rendah adalah seni tersendiri.
Bandingkan Antar Bank: Jangan terpaku pada satu bank saja, meskipun itu adalah bank tempat gaji Anda ditransfer. Kumpulkan penawaran dari 3-4 bank berbeda. Perhatikan tidak hanya suku bunga promosi di awal, tetapi juga estimasi bunga floating (mengambang) setelah masa promosi berakhir.
Perbesar Uang Muka (DP): Semakin besar DP yang Anda bayarkan, semakin kecil pokok pinjaman Anda. Ini tidak hanya membuat cicilan bulanan lebih ringan.