3.200 Karyawan Boeing Mogok Kerja, Ini Tuntutan yang Diminta

Senin, 04 Agustus 2025 | 11:05 WIB
3.200 Karyawan Boeing Mogok Kerja, Ini Tuntutan yang Diminta
Ilustrasi Pesawat Boeing.

Suara.com - Anggota serikat pekerja yang merakit jet tempur Boeing (BA.N), di wilayah St. Louis menolak tawaran kontrak terbaru dari produsen pesawat AS. Para pekerja akan mogok kerja massal.

Aksi mogok kerja ini dilakukan oleh serikat pekerja, yang mewakili 3.200 karyawan, akan jauh lebih kecil daripada aksi mogok yang dialami Boeing musim gugur lalu.

Sebelumnya, 33.000 masinis di divisi pesawat komersial Boeing mogok kerja selama hampir dua bulan.

Aksi mogok kerja tersebut berakhir dengan persetujuan kontrak empat tahun yang mencakup kenaikan upah sebesar 38%.

"Anggota IAM Distrik 837 berhak mendapatkan kontrak yang mencerminkan keterampilan, dedikasi, dan peran penting mereka dalam pertahanan negara kita," ujar Perwakilan Bisnis serikat pekerja, Tom Boelling dilansir Reuters.

Sebelumnya, Boeing mengirimkan tawaran kontrak baru kepada serikat pekerja dengan beberapa perubahan kompensasi kecil yang akan menguntungkan anggota senior serikat pekerja, menurut perusahaan.

Tawaran tersebut juga mempertahankan kebijakan lembur yang berlaku, yang telah diusulkan Boeing untuk dimodifikasi dalam tawaran kontrak sebelumnya.

Para pekerja merakit jet tempur Boeing dan MQ-25, sebuah pesawat nirawak pengisian bahan bakar udara yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Laut AS.

Sementara itu, Divisi pertahanan Boeing sedang memperluas fasilitas manufaktur di wilayah St. Louis untuk pesawat tempur Angkatan Udara AS yang baru, F-47A, setelah memenangkan kontrak tahun ini. Hal ini dilakukan perusahaan untuk memulihkan keuntungannya.

Baca Juga: Tolak Bonus Gaji, Para Pekerja Pesawat Boeing Ancam Mogok Kerja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI