RI Memang Kaya SDA untuk Baterai EV, Tapi Nggak Punya Lithium

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 13:55 WIB
RI Memang Kaya SDA untuk Baterai EV, Tapi Nggak Punya Lithium
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Indonesia memang kaya akan sumber daya alam (SDA) yang menjadi bahan baku ekosistem baterai kendaraan listrik (EV). Namun, ada SDA yang memang tidak dimiliki Indonesia untk memproduksi baterai EV.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan saat ini Indonesia memiliki SDA nikel, kobalt, dan mangan. Akan tetapi, butuh satu SDA lagi untuk menjadi beterai EV yaitu Lithium.

Sayangnya, diakui Bahlil, hingga saat ini belum ditemukan SDA Lithium di Indonesia.

"Empat dari empat bahan itu, tiga kita punya yakni nikel, kobal, mangan. Yang nggak kita punya, litium. Masih kita cari-cari sampai sekarang," ujarnya di International Battery Summit di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Ilustrasi baterai kendaraan listrik [Unsplash/Kumpan]
Ilustrasi baterai kendaraan listrik [Unsplash/Kumpan]

Sehingga, Bahlil berencana untuk membuka impor Lithium dari Australia. Menurutnya, Australia lebih efisien dibanding mengambil Lithium dari negara-negara Afrika.

"Selama ini kan kita bawa dari beberapa negara di Afrika. Nah memang secara ekonomis, akan jauh lebih ekonomis dari Australia karena biaya transportasinya ada," imbuhnya.

Rencana impor ini juga akan direalisasikan, tambah Bahlil, karena ada perusahaan yang memang ingin mengimpor Lithium tersebut. Sayangnya, Ketua Umum Partai Golkar ini tak merinci rencana tersebut

"Jadi, belum tahu volumenya berapa karena saya bukan pengusahanya ya," pungkasnya.

Baca Juga: Erupsi Eksplosif, ESDM Minta Warga Sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki Waspada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI