Suara.com - Kompok Lippo memulai program renovasi 1.500 rumah desa sebagai bagian dari kontribusi nyata dunia usaha dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto membangun 3 juta rumah per tahun. Program ini diawali dari Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, Jawa Timur, yang menjadi lokasi percontohan.
Program nasional pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto memiliki sejumlah tujuan strategis, mulai dari mengurangi backlog perumahan nasional, menyediakan akses rumah layak huni bagi masyarakat menengah ke bawah, meningkatkan kualitas hidup rakyat desa, hingga mendorong penciptaan lapangan kerja lokal di sektor konstruksi, material, dan jasa pendukung.
Pendiri Lippo, Mochtar Riady, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan tanggung jawab moral perusahaan sekaligus dukungan penuh terhadap visi Presiden Prabowo.
![Foto udara kompleks perumahan KPR subsidi di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/20/95723-program-3-juta-rumah-rumah-kpr-perumahan-rumah-subsidi-perumahan-kpr-kpr.jpg)
"Dengan merenovasi rumah-rumah sederhana di desa, kami ingin memastikan setiap keluarga Indonesia merasakan hidup yang lebih layak, sehat, dan penuh martabat. Program ini adalah bentuk tanggung jawab moral Lippo sebagai bagian dari bangsa, sekaligus dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi besar membangun 3 juta rumah setahun untuk rakyat," ujarnya seperti dikutip, Rabu (27/8/2025).
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menilai renovasi rumah desa merupakan bentuk intervensi sosial yang efektif untuk mengurangi kemiskinan.
"Renovasi rumah desa adalah salah satu bentuk intervensi sosial yang efektif. Perumahan layak meningkatkan kesehatan, pendidikan, serta produktivitas ekonomi keluarga miskin. Apa yang dilakukan Lippo di Malang dapat menjadi model kolaborasi swasta-pemerintah untuk mengurangi kemiskinan secara struktural," katanya.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ara Sirait, menyebut program ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan peningkatan harkat manusia.
"Pembangunan rumah tidak hanya soal dinding dan atap, tapi soal harkat manusia. Dukungan Lippo terhadap program 3 juta rumah Presiden Prabowo menunjukkan bahwa sektor swasta bisa menjadi mitra strategis dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia," pungkas Ara.
Baca Juga: Kinerja Berantakan LPKR: Pendapatan Ambles 48,5 Persen dan Laba Bersih Anjlok 99,3 Persen