Menteri Airlangga Mengerti Jika Investor Khawatir dengan Kondisi Perekonomian Indonesia

Senin, 01 September 2025 | 15:57 WIB
Menteri Airlangga Mengerti Jika Investor Khawatir dengan Kondisi Perekonomian Indonesia
IHSG anjlok pada pembukaan perdagangan 1 September 2025, setelah demostrasi anarkis di sejumlah wilayah Indonesia pada pekan lalu. [Antara]

Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar pelaku pasar menjaga suasana di pasar modal setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot di awal sesi perdagangan Senin, 1 September 2025. IHSG melemah menuju level 7.620.

"Tentu bisa dipahami kekhawatiran, ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat investor dan pelaku investor. Kita berharap pelaku pasar menjaga suasana," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Dia menekankan ada yang memengaruhi fluktuatif pasar modal di Indonesia. Salah satunya segi fundamental dan sentimen publik. 

"Yang mempengaruhi pasar modal, ada dua hal yang penting. Secara fundamental kita punya ketahanan solid," jelasnya.

Dia pun  terus berkomunikasi aktif dengan para emiten, anggota bursa, hingga investor untuk memastikan rencana investasi tidak terganggu. Harapannya seluruh kegiatan bisa berjalan sesuai jadwal.

"Untuk pelaku pasar modal, saya ingin menegaskan bahwa pemerintah mempunyai kapasitas dan komitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi. Kita menjaga agar volatilitas jangka pendek tidak mengubah perencanaan perekonomian kita yang positif," imbuhnya.

Dia menekankan, perekonomian Indonesia pada kuartal II 2025 tumbuh sebesar 5,12 persen (yoy), sementara indikator utama juga menunjukkan perbaikan. Purchasing managers’ index (PMI) manufaktur kembali ke zona ekspansi di level 51,5 setelah sempat turun ke 49,2.

Dari sisi pasar modal, indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan lalu menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 8.022, meskipun terkoreksi pada penutupan Jumat. 

Inflasi pun terjaga di angka 2,70 persen, dengan proyeksi inflasi Agustus yang menurut Airlangga baik dan terkendali. Nilai tukar rupiah juga relatif stabil di kisaran Rp 16.460 per dolar AS.

Baca Juga: Investor Panik Buat IHSG Rontok di 7.830, Isu Keamanan Domestik jadi Sorotan

“Neraca perdagangan konsisten surplus dan data terbaru relatif baik. Konsumsi domestik tetap kuat, mobilitas masyarakat tinggi, belanja ritel meningkat, dan pemerintah terus mendorong stimulus, termasuk daya beli menjelang Natal dan Tahun Baru,” tandasnya.

Lebih lanjut, Ia memaparkan peningkatan investasi seiring impor barang modal tumbuh kuat sebesar 32,5 persen (yoy) pada kuartal II-2025, dan industri pengolahan yang tumbuh positif sebesar 5,08 persen (yoy) pada kuartal II-2025.

“Menunjukkan aktivitas pembangunan pabrik dan fasilitas produksi baru, artinya ada potensi ekspansi pada kuartal III-2025, dan tingginya perputaran uang dan transaksi keuangan di berbagai provinsi menunjukkan masih tingginya aktivitas ekonomi secara spasial,” ujar Menko Airlangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?