Investor Asing Kabur Rp1,12 Triliun saat Demo Ricuh, BEI Yakin Dana Akan Kembali

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 01 September 2025 | 15:06 WIB
Investor Asing Kabur Rp1,12 Triliun saat Demo Ricuh, BEI Yakin Dana Akan Kembali
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Investor asing ramai-ramai jual sahamnya di Indonesia selama aksi demo yang berujung kerusuhan massa. Bahkan pada Jumat, 29 Agustus 2025 kemarin, dana asing keluar dari pasar modal sebesar Rp 1,12 triliun. 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Iran Susandy, mengatakan naik-turunnya IHSG merupakan hal yang wajar pada mekanisme pasar modal. Menurutnya, arus modal asing bakal kembali lagi ke dalam negeri atau inflow, terlebih emiten RI masuk ke dalam indeks global MSCI.

Untuk diketahui, Indeks MSCI menjadi acuan penting bagi investor institusi global, baik yang mengelola dana pasif maupun aktif. Indeks seperti MSCI Emerging Markets, MSCI Asia ex-Japan, atau MSCI Indonesia, berfungsi sebagai tolok ukur dalam mengalokasikan dana ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Jadi berharap bahwa momentum ini bisa terus kita jaga, bahwa Ini memang dinamika market lah. Tetapi momentum yang terus positif ini yang kita harus jaga," ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Selain itu, Irvan menilai, dari sisi fundamental, perekonomian Indonesia juga masih kuat, tercermin dari data-data ekonomi seperti Neraca Perdagangan Indonesia yang masih surplus. 

"Fundamentally negara kita bagus ya. Sebenernya kan juga saat sekarang kan Indeks kita juga kemarin kan sudah MSCI rebalance weight kita naik," jelasnya. 

Namun, Irvan akan terus memantau kondisi keamanan dalam negeri terhadap pasar modal. Dia berharap kondisi akan semakin kondusif.

"Nah ini dinamika yang ini, yang kita coba pantau dan mudah-mudahan tidak mengakibatkan yang sudah baik ini kembali lagi, gitu ya. Kita berharap bahwa terus ini akan terus membaik," imbuhnya.

Sesi I IHSG Masih Memerah

Baca Juga: Review ANTM: Kinerja Cukup Solid, Saham Layak Dibeli?

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I, Senin (1/9/2025) masih betah di zona merah. IHSG melemah 59 poin atau 0,76 persen ke level 7.779.

Pergerakan ini lebih baik dibandingkan pada awal sesi yang melemah ke level 7.620.

Pada sesi I ini sebanyak 23,54 lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 14,65 triliun dan frekuensi sebesar 1,51 juta kali. Sebanyak 172 saham alami penguatan, 567 saham turun, dan 217 saham tidak alami pergerakan.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebut, pelemahan IHSG ini efek dari situasi dan kondisi dalam negeri juga tampaknya tidak kondusif. Investor khawatir akan ada demontrasi lanjutan hal ini pasca gelombang demontrasi yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap tunjangan dan sikap elite politik atau anggota parlemen.

"Pasar berharap sikap dari pernyataan  pemerintah Presiden Prabowo dapat meminimalisirkan panasnya kondisi sosial dan politik dalam negeri," tulis Pilarmas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?