Curahan Hati Menkeu Sri Mulyani, Lukisan Berharganya Raib Dijarah

Rabu, 03 September 2025 | 10:13 WIB
Curahan Hati Menkeu Sri Mulyani, Lukisan Berharganya Raib Dijarah
Menkeu Sri Mulyani juga mengkritik perlakuan media yang dianggapnya mensensasionalisasi aksi penjarahan tersebut. Foto Suara.com/Novian
Baca 10 detik
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbagi kisah pilu.
  • Yang paling menyakitkan, pelaku membawa kabur sebuah lukisan bunga hasil karyanya sendiri.
  • Sri Mulyani juga mengkritik perlakuan media yang dianggapnya mensensasionalisasi aksi penjarahan tersebut.

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbagi kisah pilu. Melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati, ia menyoroti penjarahan yang menimpa rumah pribadinya di Jakarta akhir Agustus 2025. Yang paling menyakitkan, pelaku membawa kabur sebuah lukisan bunga hasil karyanya sendiri.

"Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul lukisan cat minyak Bunga di atas kanvas... Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri," tulis Sri Mulyani pada Rabu (3/12/2025).

Bagi Menkeu, lukisan yang dibuatnya 17 tahun lalu itu bukan sekadar objek seni, melainkan simbol perenungan dan kenangan tak ternilai. "Hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri yang sangat pribadi," katanya. Ia menyamakan hilangnya lukisan itu dengan hilangnya rasa aman, kepastian hukum, dan perikemanusiaan yang adil dan beradab di Indonesia.

Sri Mulyani juga mengkritik perlakuan media yang dianggapnya mensensasionalisasi aksi penjarahan tersebut. Ia menilai para penjarah seolah berpesta, bahkan menjawab pertanyaan reporter dengan bangga. "Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan, runtuh rasa perikemanusiaan," imbuhnya.

Lebih dari itu, Sri Mulyani mengaitkan insiden yang menimpa dirinya dengan tragedi yang jauh lebih besar: korban jiwa dalam kerusuhan. Ia menyebutkan nama-nama korban yang tewas, menyebut mereka sebagai tragedi kelam Indonesia yang tak akan tergantikan.

"Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekedar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang," tulis Sri Mulyani. Ia juga menekankan bahwa kerusuhan tidak pernah menghasilkan pemenang, melainkan hanya merusak harapan dan fondasi berbangsa.

Di akhir pesannya, Sri Mulyani mengajak seluruh masyarakat untuk tidak menyerah pada kekuatan perusak. "Jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah dan tanpa keluh kesah serta tanpa putus asa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?