Pasalnya, perselingkuhan, yang harusnya bersifat personal, bisa merembet ke hubungan profesional perusahaan.
Jika seorang bos menjalin hubungan dengan karyawan di bawahnya, hal ini bisa dianggap menciptakan conflict of interest, terutama bila menyangkut promosi, penilaian kinerja, atau keputusan manajerial lain.
Jika hubungan tersebut dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan (power imbalance), maka bisa menimbulkan masalah hukum, khususnya bila ada unsur paksaan atau pelecehan seksual (sexuelle Belästigung).
Banyak perusahaan di Swiss memiliki Code of Conduct atau kebijakan internal yang mengatur hubungan antarkaryawan.
Biasanya, hubungan pribadi harus dilaporkan ke HR atau Human Resources agar bisa dikelola dengan transparan, misalnya, memindahkan salah satu pihak ke tim lain untuk menghindari konflik kepentingan.
Hukum ketenagakerjaan di Swiss memang menghormati privasi individu. Jadi, secara umum kehidupan pribadi karyawan, termasuk hubungan romantis, adalah urusan pribadi.
Namun, perusahaan berhak campur tangan jika hubungan tersebut berpotensi merugikan organisasi, menimbulkan ketidakadilan, atau memengaruhi iklim kerja.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Azizah Salsha Geram! Seret Akun Penyebar Fitnah ke Bareskrim