- PM Jepang Shigeru Ishiba mundur akibat tekanan partai usai kekalahan pemilu
- Ia menyatakan mundur sebagai momen tepat setelah negosiasi tarif AS selesai
- Pengunduran diri membuatnya kehilangan gaji, tunjangan, dan fasilitas PM
Suara.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba mengundurkan diri.
Keputusan ini diambil lantaran mendapatkan tekanan dari partai pengusungnya.
Tekanan yang disampaikan dengan menginginkan dirinya mundur mengalami peningkatan.
Desakan terbesar agar PM Shigeru bertanggung jawab atas kekalahan bersejarah yang dialami Partai Demokrat Liberal (LDP) dalam pemilu parlemen pada Juli lalu.
"Sekarang negosiasi mengenai langkah-langkah tarif AS telah mencapai kesimpulan, saya yakin ini adalah saat yang tepat. Saya telah memutuskan untuk mundur dan memberi jalan bagi generasi berikutnya," ujarnya dilansir CNN International, Senin (8/9/2025).
Tentunya dengan pengunduran dirinya, Ishiba harus merelakan fasilitas pribadinya saat menjadi Perdana Menteri di Jepang, termasuk gaji dan tunjangan yang bakal diterimanya.

Apalagi, dalam undang-undang yang direvisi, gaji tahunan Perdana Menteri 40,61 juta yen atau sekitar Rp 4,4 miliar.
Gaji ini belum termasuk tunjangan dan beberapa fasilitas yang didapatkan.
Sebagai informasi, Shigeru Ishiba lahir pada 4 Februari 1957 di Tokyo, namun memiliki asal dari Tottori.
Baca Juga: Bikin Resah 'Pribumi', Pemerintah Jepang Bentuk Unit Khusus Tindak Tegas Warga Asing
Ia menempuh pendidikan hukum di Universitas Keio dan memulai karier profesional sebagai banker di Mitsui Bank pada 1979.
Pada tahun yang sama, ia terjun ke dunia politik dan memenangkan kursi di House of Representatives Jepang.
Sejak itu, Ishiba telah terpilih kembali berkali-kali, bahkan hingga lebih dari sepuluh kali masa jabatan.
Ia memiliki portofolio panjang dalam pemerintahan, termasuk:
- Parliamentary Secretary untuk Pertanian dan Pertahanan (1992–2001)
- Deputi Direktur Jenderal, dan kemudian Direktur Jenderal Japan Defense Agency (2001–2004)
- Menteri Pertahanan (2007–2008)
- Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (2008–2009)
- Ketua Dewan Riset Kebijakan LDP dan Sekretaris Jenderal LDP (2009–2014)
- Menteri Penanganan Penurunan Populasi & Revitalisasi Ekonomi Lokal (2014–2016)
- Pada September 2024, Ishiba terpilih sebagai Presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) dan menjadi
- Perdana Menteri ke-102 Jepang, menjabat sejak Oktober 2024.