Struktur Saham dan Valuasi Setelah IPO
Setelah IPO, struktur kepemilikan saham EMAS akan berubah menjadi: MDKA (56,5%), saham treasury (9%), dan masyarakat (34,5%).
Porsi kepemilikan masyarakat ini mencakup saham baru yang ditawarkan dalam IPO, serta kepemilikan oleh beberapa individu, termasuk Winato Kartono (8,36%) dan Garibaldi Thohir (5,6%).
Valuasi EMAS setelah IPO diperkirakan berada pada rasio P/BV (Price-to-Book Value) sekitar 4–5,3x, berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2025.
Perhitungan P/E (Price-to-Earning) tidak dapat dilakukan karena EMAS masih mencatat kerugian bersih selama tiga tahun terakhir.
Kinerja Keuangan dan Poin Penting untuk Investor
Secara finansial, EMAS mencatatkan pendapatan sebesar $1,7 juta dengan rugi bersih $12,7 juta pada tahun 2024. Pada kuartal I 2025, pendapatan nihil dan kerugian bersih mencapai $9,2 juta.
Perusahaan saat ini hanya mengoperasikan segmen jasa penunjang pertambangan, sedangkan segmen pertambangan dan pengolahan masih belum beroperasi secara komersial. Tidak adanya pendapatan pada kuartal I 2025 disebabkan oleh akuisisi PT Puncak Emas Tani Sejahtera.
Menurut analisis Stockbit Sekuritas, saham EMAS dinilai paling premium di antara emiten tambang emas murni jika dilihat dari rasio EV/Reserves, tetapi tidak demikian jika menggunakan rasio EV/Resources.
Baca Juga: Emas UBS Melonjak! Harga Emas Hari Ini Makin Diminati untuk Dibeli
Kontributor : Rizqi Amalia