Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 12 September 2025 | 20:08 WIB
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana SAL yang dipindahkan ke 5 bank BUMN dikenakan bunga agar bisa disalurkan sebagai kredit ke masyarakat. [Antara]
Baca 10 detik
  • Pemerintah memindahkan dana SAL dari BI sebesar Rp 200 triliun ke 5 bank BUMN.
  • Lima bank penerima dana itu dilarang menggunakan uang tersebut untuk membeli SBN.
  • Untuk memastikan duitnya digunakan untuk menyalurkan kredit ke masyarakat, dana tersebut dikenai bunga 4 persen.

Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mencairkan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada Jumat ini (12/9/2025).

Kelima bank itu, yakni BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri dan BSI akan mendapatkan dana dengan jumlah berbeda dari total Rp 200 triliun dana saldo anggaran lebih (SAL), yang ditarik dari Bank Indonesia itu.

Tapi bunga yang ditetapkan Menkeu Purbaya rupanya cukup besar, yakni 4 persen - meski masih di bawah suku bungan BI yang sebesar 5 persen.

Sekedar pembanding, Menkeu sebelumnya Sri Mulyani Indrawati juga mengalirkan duit pemerintah ke bank-bank Himbara untuk keperluan modal Koperasi Merah Putih tetapi dengan bunga lebih rendah, yakni 2 persen.

“Kemarin saya janji akan menambahkan Rp200 triliun ke perbankan. Ini sudah diputuskan. Siang ini disalurkan dan sore sudah masuk,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Jumat.

Meski demikian Purbaya mewanti-wanti bank-bank penerima untuk tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) karena tujuan utamanya adalah mendorong sektor riil.

Ia mengingatkan duit yang dititipkan di bank-bank BUMN tersebut tidak gratis, tapi dikenakan bunga hingga 4 persen.

“Kalau bank enggak pakai, dia rugi sendiri karena ada cost (biaya) sekitar 4 persen. Kalau bank enggak mengeluarkan kredit, kan mereka harus bayar uang biaya itu. Mereka pasti akan berpikir keras untuk menyalurkan dana itu,” ujar Purbaya.

Selain itu Purbaya mengaku tidak menetapkan mekanisme resmi pengawasan, namun yakin bank akan menyalurkan dana pemerintah tersebut.

Baca Juga: Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI

Adapun besaran dana yang diterima kelima bank tersebut berbeda-beda. BRI, BNI dan Mandiri menerima sebesar Rp 55 triliun; BTN menerima Rp 25 triliun dan BSI sebesar Rp 10 triliun.

Purbaya menjelaskan dana yang disalurkan ke BSI lebih kecil dibandingkan empat bank lainnya mengingat ukuran bank yang juga relatif lebih kecil.

Namun, BSI tetap dilibatkan lantaran menjadi satu-satunya bank yang memiliki akses penyaluran pembiayaan di Aceh. 

“Supaya dananya bisa juga dimanfaatkan di Aceh,” tambah dia.

Penempatan uang dilakukan dalam bentuk Deposito On Call konvensional/syariah dengan mekanisme tanpa lelang. Menurut Purbaya, tidak ada pengaturan tenor untuk penyaluran kredit ini.

“Uang pemerintah biasanya ditaruh di Bank Indonesia (BI), yang perbankan tidak bisa akses. Kalau kita pindahkan sebagian, pemerintah nggak bisa belanja pun perbankan bisa akses dan ekonomi bisa jalan. Jadi, nggak harus ada tenor. Bisa kita geser, bisa diambil kapan pun karena On Call,” tutup Purbaya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI