Suara.com - Kisah penuh haru datang dari seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Aceh Selatan yang tengah mendampingi buah hatinya menjalani perawatan di rumah sakit. Samsidar (42), warga Kecamatan Trumon Timur, tidak pernah menyangka bahwa anaknya, Rajab, yang sehari-hari ceria, tiba-tiba jatuh sakit hingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Yulidin Away, Tapaktuan.
Kisah ini bermula ketika Rajab sedang mengikuti pelajaran di sekolah. Di tengah jam belajar, ia tiba-tiba mengeluh sakit kepala kepada gurunya. Kondisinya semakin lemah sehingga sang guru memutuskan untuk segera mengantarkan Rajab pulang ke rumah.
“Pagi itu Rajab berangkat ke sekolah seperti biasanya. Namun sekitar pukul 10, gurunya datang mengantarkan Rajab dalam kondisi lemas. Saya langsung panik, segera menggendongnya, dan membawanya masuk ke rumah,” tutur Samsidar.
Melihat kondisi anaknya yang tak kunjung membaik, keesokan harinya Samsidar membawanya berobat ke apotek. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Justru, Rajab sempat mengalami mimisan yang membuatnya semakin panik. Meski begitu, ia masih berusaha berpikir jernih. Samsidar akhirnya memutuskan membawa anaknya ke Puskesmas Trumon Timur.
Petugas puskesmas yang memeriksa Rajab menyarankan agar anak itu segera dirujuk ke RSUD dr. H. Yulidin Away Tapaktuan. Kondisi Rajab yang lemah tak berdaya disertai dengan panas tinggi membuat penanganan medis lanjutan diperlukan.
Setibanya di rumah sakit, Rajab langsung dibawa melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Samsidar mengaku terkesan dengan layanan yang diberikan tenaga kesehatan yang sedang bertugas di sana.
“Kami sampai di IGD, semua petugas sigap memberikan pelayanan terbaik untuk anak saya. Tidak ada yang ribet, cukup menunjukkan kartu JKN saja, semuanya langsung dilayani dengan baik,” tegas Samsidar.
Proses administrasi berjalan lancar tanpa kendala berarti. Samsidar merasa lega karena anaknya segera mendapatkan penanganan medis. Tidak lama berselang, Rajab dipindahkan ke ruang rawat inap untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Sudah satu malam anak saya dirawat di sini. Alhamdulillah ada perubahan, kondisinya mulai membaik dan dia sudah mau makan. Padahal sebelumnya ia sama sekali tidak mau makan, hanya bisa minum saja,” ungkap Samsidar.
Baca Juga: Ubah Faskes Bisa Lewat Aplikasi Mobile JKN, Memudahkan Yayuk Peroleh Jadwal Periksa
Rasa haru menyelimuti hati ibu empat puluh dua tahun itu. Baginya, layanan yang diterima dari rumah sakit maupun dukungan BPJS Kesehatan sangat berarti. Ia merasa lebih tenang karena segala kebutuhan pengobatan anaknya dapat ditangani tanpa hambatan biaya.
“Kalau menurut saya, layanan JKN ini sangat baik. Jadi masyarakat tidak perlu takut untuk berobat jika sakit. Datang saja ke Puskesmas atau rumah sakit, bawa kartu JKN sudah cukup,” pesan Samsidar.
Samsidar juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas JKN. Menurutnya, pengalaman pribadi yang ia rasakan menjadi bukti nyata bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan telah memadai dan membantu masyarakat kecil.
“Banyak orang mungkin khawatir atau ragu dengan layanan JKN dari BPJS Kesehatan, tapi saya sendiri sudah membuktikannya. Semuanya berjalan lancar, mulai dari IGD hingga rawat inap. Anak saya bisa ditangani dengan baik, dan sebagai orang tua tentu ini sangat melegakan,” kata Samsidar dengan nada penuh keyakinan.
Di akhir, Samsidar mengatakan bahwa kehadiran Program JKN telah meringankan beban masyarakat. Di tengah situasi sulit, layanan kesehatan yang cepat, mudah, dan setara mampu memberikan secercah cahaya terang bagi keluarga yang membutuhkan.
“Banyak masyarakat yang sangat terbantu dengan kehadiran Program JKN. Semoga manfaat JKN dapat terus dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ujar Samsidar.***