Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak perkasa di awal sesi perdagangan, Rabu, 17 September 2025. IHSG dibuka menghijau ke level 7.964.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.04 WIB IHSG menguat tipis 0,02 persen ke level 7.959.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,48 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,05 triliun, serta frekuensi sebanyak 113.000 kali.
![Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/16/93064-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 243 saham bergerak naik, sedangkan 187 saham mengalami penurunan, dan 526 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AADI, AMFG, AMMN, BLUE, BNLI, BTPN, CBUT, DSSA, GMTD, INDY, ITMG, MKPI.
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, ANTM, ARKO, ARTA, BBCA, BREN, COIN, DAAZ, GGRM, HEXA, IFSH, INTP, ITMA.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini. Prediksi tersebut sejalan dengan kombinasi sentimen global dan domestik yang membayangi pasar.
Dikutip dari riset harian CGS International Sekuritas Indonesia, melemahnya indeks di bursa Wall Street diprediksi akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Baca Juga: Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
Namun, kenaikan harga sejumlah komoditas utama seperti emas, minyak mentah, timah, batu bara, gas, dan pulp berpotensi menjadi penopang positif.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan. Konsensus memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 5 persen, yang bisa memberikan sinyal stabilitas bagi investor.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7900/7840 dan resist 8015/8075,” tulis CGS International Sekuritas Indonesia dalam risetnya.