Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina

Jum'at, 19 September 2025 | 18:34 WIB
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers usai Rapat dengan para manajemen SPBU swasta dan Pertamina di Jakarta, Jumat (19/9/2025). Foto Fadil-Suara.com
Baca 10 detik
  • Pemerintah 'memaksa' SPBU swasta untuk membeli BBM dari Pertamina karena cadangan mereka menipis. 
  • Ketersediaan BBM nasional dalam kondisi aman, dengan cadangan yang cukup untuk 18 hingga 21 hari. 
  • Pemerintah meminta SPBU swasta berkolaborasi dengan Pertamina, yang telah disepakati dalam rapat yang diadakan Kementerian ESDM.

Suara.com - Pemerintah 'memaksa' Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina.

Langkah ini diambil usai cadangan BBM mereka menipis dan menimbulkan kekosongan stok BBM yang dijual.

Kesepakatan itu terjadi usai Kementerian ESDM menggelar rapat dengan manajemen SPBU swasta dan Pertamina di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Namun yang menarik, para perwakilan SPBU swasta tersebut memilih bungkam dengan tidak memberikan keterangan persnya, hanya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia seorang diri yang memberikan keterangannya kepada awak media.

Dalam keterangannya itu, Bahlil menjelaskan bahwa cadangan BBM nasional saat ini cukup untuk 18 hingga 21 hari. 

"Kami baru selesai rapat untuk menjelaskan terhadap kondisi BBM yang ada. Secara umum, posisi ketersediaan BBM kita per hari ini itu cukup untuk 18 hari sampai 21 hari. Jadi gak ada masalah menyangkut ketersediaan BBM," kata Bahlil.

Namun, kondisi ini tidak berlaku bagi SPBU swasta yang stoknya menipis karena kuota impor 110% yang diberikan telah habis sebelum akhir tahun.

Atas dasar itu, pemerintah memutuskan untuk 'melayani' SPBU swasta dengan syarat mereka harus berkolaborasi dengan Pertamina. Menurut Bahlil, keputusan ini sudah disepakati dalam rapat yang baru saja selesai.

"Mereka setuju dan memang harus setuju untuk beli di kolaborasi dengan Pertamina," kata Bahlil.

Baca Juga: Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!

Ada empat poin penting yang disepakati:

  1. Beli Produk 'Mentah': SPBU swasta membeli produk Best Fuel dari Pertamina, yaitu produk dasar yang belum dicampur. Pencampuran bahan aditif akan dilakukan di tangki masing-masing SPBU swasta.
  2. Jaminan Kualitas: Untuk menjamin kualitas, akan ada joint surveyor atau surveyor bersama yang melakukan pengecekan sebelum barang diberangkatkan.
  3. Harga 'Fair': Pemerintah berjanji akan memastikan harganya adil dan transparan. "Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengki. Harus semua terbuka," tambah Bahlil.
  4. Berjalan Mulai Hari Ini: Kesepakatan ini akan langsung ditindaklanjuti dengan rapat teknis dan ditargetkan dalam 7 hari ke depan, pasokan BBM sudah bisa masuk ke Indonesia.

Sayangnya, usai konferensi pers yang penuh penjelasan dari Bahlil, perwakilan dari Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil memilih bungkam seribu bahasa. Mereka enggan memberikan komentar dan langsung masuk ke dalam Gedung Kementerian ESDM bersama Menteri Bahlil.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI