-
IHSG ditutup melemah 0,14% ke level 8.040,04 meskipun volume transaksi tinggi, yang disebabkan oleh tekanan dari sektor finansial dan kesehatan.
-
Investor asing mencatat aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp491,70 miliar, menunjukkan optimisme terhadap prospek jangka panjang pasar saham Indonesia.
-
Sektor Energi, Barang Baku, dan Infrastruktur menguat signifikan, namun pelemahan saham-saham big caps seperti BBRI dan AMMN menahan laju indeks secara keseluruhan.
Sorotan pada Saham-saham Aktif dan Berpengaruh
Pergerakan harian pasar juga diwarnai oleh aksi beli dan jual yang kuat pada sejumlah saham. Saham CDIA memimpin dalam hal nilai transaksi, melonjak 15,16% dan menjadi top leading mover bersama BRPT dan MDKA.
Sementara itu, BUMI menjadi saham dengan volume transaksi tertinggi, menguat 6,14%.
Di jajaran saham yang paling meroket, SAFE memimpin dengan kenaikan 34,43%, diikuti oleh LPLI, PUDP, dan ARII yang semuanya melesat 25%.
Di sisi lain, saham-saham yang mengalami koreksi terdalam (top losers) adalah CLAY (-12,10%) dan MGLV (-9,95%). Pelemahan juga dialami oleh saham-saham blue chip seperti BBCA (-0,96%) dan BBRI (-2,12%), yang turut menekan IHSG.
Secara makro, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS ditutup melemah di angka Rp16.600, sedangkan harga minyak mentah dunia jenis WTI berada di level $62,32 per barel.
Meskipun indeks ditutup di zona merah, masuknya investor asing dan performa sektor-sektor unggulan memberikan harapan bahwa pasar masih memiliki fundamental yang kuat untuk kembali menguat di hari perdagangan berikutnya.
Baca Juga: Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan