Suara.com - Dunia cryptocurrency di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya investor berpengalaman, banyak pemula kini ikut mencoba trading atau investasi pada Bitcoin, Ethereum, hingga token baru yang sedang tren.
Namun, salah satu hal yang paling penting sebelum berinvestasi adalah memastikan bahwa aplikasi kripto yang digunakan memiliki legalitas, jika di Indonesia telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan memilih aplikasi resmi, kamu bisa merasa lebih aman sekaligus terhindar dari potensi penipuan.
Tak hanya itu kamu juga mencari aplikasi crypto yang memiliki fitur lengkap. Selain bisa untuk menganalisa teknikal aset crypto, kamu juga bisa belajar crypto dari para trader atau investor berpengalaman melalui komunitasnya.
5 Aplikasi Crypto Legal di Indonesia
Berikut 5 aplikasi crypto legal di Indonesia yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, diantaranya adalah:
1. Pintu – Inovatif dan Ramah untuk Semua Kalangan
Pintu adalah aplikasi crypto yang telah diunduh lebih dari 9 juta kali dan memiliki banyak pilihan aset dengan lebih dari 320+ token, serta telah resmi terdaftar dan berada di bawah pengawasan OJK. Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fitur yang lengkap, Pintu cocok bagi investor pemula maupun trader profesional dan aktif.
Aplikasi ini mendukung berbagai aset populer seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana, serta menyediakan fitur tambahan seperti Pintu Earn dan Auto DCA untuk menabung crypto, Pintu Academy untuk belajar crypto, Pintu Pro untuk trading dengan fitur advanced di desktop maupun HP.
Pintu Pro adalah platform trading crypto lengkap yang memiliki fitur Spot dan Futures dalam satu platform, serta telah teregulasi resmi. Dengan Pintu Futures, trader dapat trading secara fleksibel dan efisien dengan memanfaatkan leverage untuk menangkap peluang di berbagai kondisi pasar baik saat harga naik maupun turun.
Tersedia juga versi web trading yang cepat, dilengkapi dengan fitur advanced trading yang lengkap seperti chart, limit order, trading futures, perpetual contracts dan margin trading. Kelebihan ini menjadikan Pintu Pro cocok untuk trader aktif dan profesional.
Kombinasi inovasi produk inilah yang membuat Pintu tidak hanya ramah pemula, tetapi juga relevan untuk trader berpengalaman.
2. Indodax
Salah satu pelopor bursa crypto di Indonesia. Didirikan pada 2014, Indodax telah memiliki jutaan anggota terdaftar dan ribuan komunitas aktif di berbagai daerah.
Dengan usia yang cukup panjang, Indodax dikenal sebagai salah satu exchange dengan rekam jejak paling konsisten di Indonesia.
Baca Juga: Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed
Keunggulan utama Indodax adalah pilihan aset yang sangat beragam. Pengguna bisa memperdagangkan lebih dari 200 jenis aset digital dengan mudah, menggunakan mata uang rupiah. Selain itu, likuiditas tinggi membuat transaksi berlangsung cepat.
Indodax juga membangun reputasi sebagai exchange yang rutin mengadakan program edukasi, seminar, hingga gathering komunitas. Bagi banyak investor lama, Indodax adalah pintu pertama mereka mengenal dunia crypto. Hingga 2025, Indodax masih bertahan sebagai pemain besar yang menjaga kepercayaan penggunanya.
3. Tokocrypto – Bursa Lokal dengan Sentuhan Global
Berdiri pada 2018 dan cepat naik daun setelah mendapat dukungan dari Binance, salah satu bursa terbesar di dunia. Dukungan ini membuat Tokocrypto mampu menghadirkan teknologi trading yang modern dengan likuiditas tinggi.
Keunggulan Tokocrypto terletak pada kemampuannya menghadirkan ekosistem yang lebih luas. Selain trading, Tokocrypto juga aktif mendorong program edukasi seperti TokoScholar dan acara komunitas untuk memperluas literasi kripto.
Dari sisi layanan, aplikasi Tokocrypto dilengkapi dengan chart analisis mendalam, sehingga cocok untuk investor yang ingin lebih serius memahami tren pasar. Tokocrypto juga dikenal dengan program launchpad yang memberi kesempatan investor lokal mendapatkan akses awal ke token baru.
Bagi investor yang mencari kombinasi antara keamanan regulasi lokal dan inovasi global, Tokocrypto menjadi salah satu pilihan menarik.
4. Luno – Edukasi Sebagai Fondasi Utama
Hadir dengan pendekatan yang unik: mengedepankan edukasi bagi pemula. Terdaftar resmi di Bappebti, Luno menyediakan aplikasi yang sederhana dan tidak membingungkan.
Salah satu fitur andalan Luno adalah Learning Portal, yang berisi materi edukasi seputar blockchain, Bitcoin, hingga cara trading aman. Pendekatan ini menjadikan Luno populer di kalangan pengguna baru yang ingin belajar sebelum benar-benar menanamkan modal besar.
Selain itu, Luno menghadirkan dompet digital terintegrasi yang memudahkan pengguna menyimpan dan mengirim aset kripto dengan aman. Walaupun pilihan aset di Luno tidak sebanyak aplikasi di atas kejelasan fitur dan kesederhanaan desain membuatnya menjadi salah satu aplikasi crypto paling ramah pemula di Indonesia.
5. Reku – Transparansi dan Biaya Kompetitif
Bursa crypto lokal yang terdaftar di Bappebti dan fokus pada transparansi biaya trading. Salah satu nilai jual utama Reku adalah biaya transaksi rendah dengan sistem perhitungan yang jelas, sehingga pengguna tidak perlu khawatir ada potongan tersembunyi.
Selain itu, Reku memiliki tampilan aplikasi modern dan fitur keamanan canggih, termasuk otentikasi dua faktor dan sistem penyimpanan aset yang aman. Reku juga menyediakan fitur Pro Mode untuk trader berpengalaman yang membutuhkan chart lebih detail.
Seiring dengan meningkatnya minat crypto di Indonesia, Reku aktif melakukan edukasi lewat media sosial dan komunitas online. Dengan strategi ini, Reku berhasil membangun reputasi sebagai bursa transparan yang mengutamakan kenyamanan pengguna.
Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa 5 aplikasi di atas, seperti Pintu, Indodax, Tokocrypto, Luno, dan Reku, merupakan contoh platform crypto yang sudah legal dan diawasi OJK. Dengan menggunakan aplikasi resmi, investor bisa merasa lebih aman dalam menyimpan maupun memperdagangkan aset digital.
Namun, keamanan aplikasi saja tidak cukup. Investor juga perlu membekali diri dengan literasi crypto yang memadai. Dunia kripto penuh peluang, tetapi juga sarat risiko. Memahami dasar-dasar blockchain, cara kerja wallet, hingga strategi manajemen risiko adalah hal penting sebelum menaruh modal.
Aplikasi seperti Pintu, Tokocrypto, dan Luno bahkan sudah menyediakan materi edukasi agar pengguna tidak hanya tergiur oleh tren, tetapi juga memahami apa yang mereka beli. Dengan begitu, crypto bisa menjadi instrumen investasi jangka panjang yang sehat, bukan sekadar spekulasi sesaat.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. ***