IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 06 Oktober 2025 | 16:53 WIB
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  •   IHSG ditutup menguat 0,27 persen ke 8.139 didorong saham teknologi

  •   Investor menantikan data cadangan devisa September 2025 yang diperkirakan naik

  •   Indeks saham global beragam, dipengaruhi krisis politik dan shutdown AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menghijau pada perdagangan Senin, 6 Oktober 2025). IHSG ditutup menguat ke level 8.139 atau naik 0,27 persen.

Suara.com - Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menilai naiknya level IHSG ini didorong dari saham-saham teknologi. Sedangkan, saham-saham sektor industrial justru jeblok pada hari ini.

Pergerakan IHSG tidak terpengaruh oleh anjloknya nilai tukar rupiah pada hari ini. Adapun, rupiah spot ditutup melemah pada level Rp16,583/usd, sejalan dengan pelemahan mata uang di Asia terhadap USD.

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Investor akan menantikan data cadangan devisa bulan September 2025 (7/10) yang menurut perkiraan naik pada level USD 159 miliar dari USD 150,7 miliar di Agustus 2025 yang mengalami penurunan dari level USD 152 miliar di Juli 2025," tulis Phintraco Sekuritas.

Sementara, dari sentimen luar negeri, Indeks bursa Asia ditutup beragam, dengan bursa Tiongkok dan Korea Selatan masih libur. Indeks di bursa Jepang mencapai rekor tertinggi didukung oleh optimisme setelah terpilihnya PM baru.

Sebaliknya indeks di bursa Eropa dibuka melemah setelah PM Perancis yang baru menjabat selama beberapa pekan telah mengundurkan diri sehingga menimbulkan krisis politik di Prancis.

"Indeks futures di bursa Wall Street bergerak dalam kisaran sempit di tengah government shutdown yang masih berlanjut," tulis Phintraco Sekuritas.

Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross dan histogram negatif MACD menyempit.

IHSG ditutup di atas level MA5. Namun volume jual mengalami kenaikan. Sehingga IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang 8.080-8.180.

Baca Juga: Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 44,96 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 28,16 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,91 juta kali.

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 274 saham bergerak naik, sedangkan 443 saham mengalami penurunan, dan 239 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers hari ini diantaranya, AGII, ANJT, BBSI, BREN, CBRE, CDIA, FATA, JARR, JECC, LIFE, MLPT, PANI.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Looser diantaranya, AADI, AALI, ARTA, BNLI, COIN, CTBN, DCII, DSSA, FILM, HEXA, IMPC.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI