Bukan Ancaman, Agen Asuransi Justru Manfaatkan AI untuk Gaet Nasabah

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:25 WIB
Bukan Ancaman, Agen Asuransi Justru Manfaatkan AI untuk Gaet Nasabah
Para Pengurus Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI). [ist]
Baca 10 detik
  •  AI adalah peluang besar, bukan ancaman bagi agen asuransi

  • Teknologi memperkuat agen asuransi dalam memberikan layanan lebih personal

  • Agen harus adaptif dan reskilling agar tetap relevan di era digital

Suara.com - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi tantangan baru bagi para agen asuransi di Indonesia. Namun, Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) menegaskan bahwa AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar untuk memperkuat peran agen dalam memberikan perlindungan finansial kepada masyarakat.

Ketua Umum PAAI, M Idaham, mengatakan kehadiran AI justru dapat membantu agen bertransformasi menjadi lebih efisien dan relevan di era digital.

"Kehadiran AI justru dapat memperkuat peran agen dalam memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, personal, dan humanis, sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia," ujar Idaham di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Artificial Intelligence (media.licdn.com)
Artificial Intelligence (media.licdn.com)

Menurutnya, agen asuransi bukan sekadar tenaga penjual produk keuangan, tetapi mitra terpercaya yang memahami kebutuhan nasabah dan memberikan solusi jangka panjang.

Dukungan teknologi seperti AI dapat membantu agen melakukan analisis kebutuhan pelanggan dengan lebih tajam, menyusun rekomendasi yang tepat, serta membangun hubungan yang lebih personal.

Data PAAI menunjukkan, saat ini terdapat lebih dari 600.000 agen asuransi di Indonesia, dan sekitar 3.000 di antaranya merupakan anggota aktif PAAI. Jumlah besar ini menjadi kekuatan utama dalam mendukung perluasan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air.

PAAI menegaskan, agen asuransi adalah ujung tombak industri yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Karena itu, kemampuan adaptasi terhadap teknologi menjadi kunci agar agen tetap relevan di tengah perubahan perilaku konsumen dan pola distribusi digital.

"Dengan AI, agen bisa bekerja lebih cerdas. Mereka bisa memanfaatkan data untuk memahami pola kebutuhan nasabah, mempercepat pelayanan, dan memberikan sentuhan personal yang tidak bisa digantikan oleh mesin," tambah Idaham.

PAAI menekankan pentingnya membangun citra agen yang profesional, beretika, dan berwawasan luas. Organisasi ini terus mendorong anggotanya untuk reskilling dan upskilling, agar mampu mengimbangi perkembangan teknologi dan dinamika pasar.

Baca Juga: AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen

"AI bukan untuk menggantikan agen, tapi memperkuatnya. Justru agen yang paham teknologi akan menjadi lebih unggul karena bisa menggabungkan empati manusia dengan kecepatan digital," tegas Idaham.

Selain itu, PAAI juga menyoroti pentingnya personal branding bagi agen di era digital. Dengan dukungan AI, agen dapat memanfaatkan media sosial, analitik data, hingga konten edukatif untuk membangun kepercayaan publik dan memperluas jangkauan pasar.

Dalam kesempatan yang sama, PAAI juga menegaskan komitmennya untuk mendukung kampanye literasi keuangan nasional melalui program GENCARKAN dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"PAAI berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan dan pemahaman produk asuransi, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan inklusi keuangan nasional," kata Esra Manurung, Ketua Panitia HUT PAAI ke-9.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI