-
Utang pinjol Indonesia tembus Rp 87,61 triliun per Agustus 2025
-
Pembiayaan P2P lending melesat 21,62 persen banding tahun sebelumnya OJK catat
-
Pembiayaan Buy Now Pay Later melonjak hampir 80 persen pada Agustus 2025
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai outstanding pembiayaan peer to peer (P2P) lending atau utang pinjaman online (pinjol) terus meningkat.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan utang pinjol tembus Rp 87,61 triliun per Agustus 2025.
"Angka ini melesat 21,62 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 35,62 triliun," ujar Agusman dikutip dari Youtube OJK, Jumat (10/10/2025).
![Cara Menghadapi Debt Collector Pinjol yang Datang ke Rumah. [ChatGPT]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/06/60542-pinjol.jpg)
Sementara itu, piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh 1,26 persen yoy pada Agustus 2025 (Juli 2025 mencapai 1,79 persen yoy) menjadi Rp 505,59 triliun. Hal ini pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 7,62 persen yoy.
Selain itu, profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,51 persen (Juli 2025: 2,52 persen) dan NPF net 0,85 persen (Juli 2025: 0,88 persen). Gearing ratio PP tercatat sebesar 2,17 kali (Juli 2025: 2,21 kali) dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.
Pembiayaan modal ventura pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,90 persen yoy (Juli 2025: 1,33 persen yoy), dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp 16,33 triliun (Juli 2025: Rp 16,40 triliun).
Pada industri pergadaian, penyaluran pembiayaan pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 28,67 persen yoy (Juli 2025: 30,37 persen yoy) menjadi Rp 108,30 triliun dengan tingkat risiko kredit yang terjaga.
Pembiayaan terbesar industri pergadaian disalurkan dalam bentuk produk Gadai, yaitu sebesar Rp 90,08 triliun atau 83,17 persen dari total pembiayaan yang disalurkan.
Berdasarkan SLIK, pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh Perusahaan Pembiayaan pada Agustus 2025 meningkat sebesar 79,91 persen yoy (Juli 2025: 56,74 persen yoy), atau menjadi Rp 9,97 triliun dengan NPF gross sebesar 2,92 persen (Juli 2025: 2,95 persen).
Baca Juga: Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah