Greenhope dan AMBI Dukung Penuh Transisi Industri Hijau Nasional

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:25 WIB
Greenhope dan AMBI Dukung Penuh Transisi Industri Hijau Nasional
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kunjungannya ke Greenhope dan Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia (AMBI) [Ist]
Baca 10 detik
  • Greenhope dan Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia (AMBI) menegaskan komitmen mereka untuk mendukung peta jalan industri hijau Kemenperin, berkat inovasi material bioplastik.
  • Tommy Tjiptadjaja, menyoroti peran bioplastik, seperti Ecoplas berbahan dasar singkong dan aditif Oxium, dalam menyelesaikan target masalah sampah Indonesia pada 2029.
  • Pemerintah mendorong pemanfaatan bioplastik dalam kehidupan sehari-hari, serta upaya Indonesia dalam pengembangan dan pertumbuhan industri bioplastik.

Suara.com - Perusahaan teknologi bioplastik, Greenhope, menyatakan komitmen kuatnya untuk menjadi bagian integral dari upaya transformasi industri nasional menuju konsep ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Melalui inovasi material plastik cepat terurai alami dan bioplastik, serta kolaborasi aktif dengan pemerintah, Greenhope bertekad mendukung peta jalan industri hijau yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Penegasan komitmen ini disampaikan oleh Tommy Tjiptadjaja, Chief Executive Officer (CEO) Greenhope yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia (AMBI).

Forum ini bertujuan mempertemukan berbagai pihak—mulai dari pemerintah, pelaku industri, akademisi, hingga lembaga internasional—guna memperkuat sinergi menuju pencapaian ekonomi sirkular nasional. 

Dukungan nyata Greenhope dan AMBI terhadap industri hijau di Indonesia diperkuat melalui Pernyataan Komitmen Bersama Akselerasi Industri Bioplastik dalam AIGIS 2025.

Deklarasi ini, yang melibatkan AMBI, Greenhope, organisasi mitra pembangunan, dan perwakilan kementerian terkait, dinilai menjadi tonggak penting dalam upaya penguatan industri bioplastik nasional agar berdaya saing global dan berorientasi keberlanjutan.

Tommy Tjiptadjaja menekankan bahwa acara ini membuktikan kemampuan kolaborasi lintas sektor dalam menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi persoalan lingkungan.

"Perhelatan ini menghadirkan sinergi besar antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan lembaga internasional untuk mempercepat transisi menuju industri ramah lingkungan, terutama di sektor bioplastik," ujarnya.

Menurut Tommy, percepatan adopsi bioplastik merupakan kontribusi industri untuk mengatasi sampah plastik dan membantu menuntaskan masalah sampah di Indonesia yang ditargetkan selesai pada tahun 2029, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Perpres 12/2025.

Baca Juga: Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani

Semua solusi, termasuk daur ulang, pakai ulang, dan bioplastik (berbasis bio dan/atau mudah terurai), dianggap berkontribusi positif.

AMBI, sebagai wadah asosiasi, berperan menjembatani berbagai aktor—mulai dari penemu teknologi, pabrik pembuat barang ramah lingkungan, hingga pemilik merek (brand owner)—untuk berkolaborasi dalam edukasi, peningkatan kesadaran, dan adopsi teknologi bioplastik. 

Greenhope, sebagai salah satu pionir bioplastik di Indonesia, menegaskan misinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam transisi industri hijau global. Greenhope hadir dengan tiga teknologi utama:

Ecoplas: Inovasi asli Indonesia yang dipatenkan di AS, Singapura, dan Indonesia. Ecoplas berbahan dasar tepung singkong dari petani lokal dan diaplikasikan pada kantong belanja, sedotan, hingga lapisan penutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ramah lingkungan.

Penggunaan Ecoplas sebagai penutup TPA dinilai lebih aman, mampu memperpanjang usia TPA, dan 50% lebih murah dibandingkan penutup tanah konvensional.

Naturloop: Kemasan plastik ramah lingkungan yang terbuat dari bahan dasar nabati. Bahan nabati yang digunakan dipastikan tidak berasal dari sumber pangan, sehingga tidak mengganggu ketahanan pangan masyarakat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI