Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang

Kamis, 23 Oktober 2025 | 19:27 WIB
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
Menkeu Purbaya memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Pertamina untuk membangun kilang baru. Foto Dicky-Suara.com.
Baca 10 detik
  • Pertemuan tersebut diperkirakan menjadi forum penting bagi Pertamina untuk melaporkan kondisi perusahaan dan merespons kritik yang datang dari parlemen.
  • Purbaya mengatakan pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas kondisi terkini Pertamina, terutama soal pembangunan kilang baru.
  • Purbaya memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Pertamina.

Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membenarkan adanya pertemuan tertutup dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri pada Kamis pagi (23/10/2025).

Pertemuan tersebut diperkirakan menjadi forum penting bagi Pertamina untuk melaporkan kondisi perusahaan dan merespons kritik yang datang dari parlemen.

Purbaya mengatakan pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas kondisi terkini Pertamina, terutama terkait kesiapan perusahaan dalam merealisasikan pembangunan kilang minyak baru. Isu pembangunan kilang memang menjadi sorotan, terutama setelah DPR memberikan kritik tajam terkait minimnya kemajuan proyek tersebut.

Menkeu Purbaya memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Pertamina. "Saya pikir semakin mereka semangat (membangun kilang), semakin bagus," kata Purbaya kepada pewarta di Kantor Kemenkeu.

Sebelumnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9), Purbaya secara terbuka menyebutkan bahwa hambatan pembangunan kilang bukan karena ketiadaan proyek, melainkan karena sikap dari BUMN energi tersebut.

"Kilang itu, bukan kita gak bisa bikin atau gak bisa bikin proyeknya. Cuman Pertaminanya males-malesan aja," tegas Purbaya.

Purbaya mengungkap pernah menawarkan skema kerja sama yang sangat menguntungkan: seorang investor dari Tiongkok bersedia membangun kilang minyak dengan sistem Build Operate Transfer (BOT). Artinya, aset kilang akan menjadi milik Indonesia secara gratis setelah 30 tahun. Namun, tawaran tersebut justru ditolak mentah-mentah oleh Pertamina.

"Pertamina keberatan dengan usulan tersebut. Karena kami sudah over capacity. Waktu itu saya kaget over capacity apa?" ungkap Purbaya.

Keterkejutan Purbaya beralasan, mengingat hingga saat ini belum ada satu pun pembangunan kilang baru yang terealisasi, padahal Pertamina seringkali menjanjikan proyek tersebut. Purbaya, yang sebelumnya menjabat di Kemenko Maritim dan Investasi, mengaku pernah merekomendasikan Pertamina membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun.

Baca Juga: Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan

"Kami (Pertamina) sudah berencana bangun kilang baru, satu pun gak jadi kan. Mereka bilang akan jadi, tapi sampai sekarang gak jadi, yang ada malah beberapa dibakar," ujarnya, mengaitkan insiden kebakaran dengan kegagalan pembangunan.

Purbaya menegaskan, kinerja Pertamina yang lamban ini harus diawasi ketat. Ia secara khusus meminta DPR untuk lebih aktif mengontrol kinerja BUMN tersebut dalam pembangunan infrastruktur energi.

Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan parlemen sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama yakni untuk menekan subsidi energi dan memastikan subsidi yang ada menjadi lebih efisien dan tepat sasaran.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI