Suara.com - Pemerintah menunjukkan hasil nyata dari kebijakan pro-rakyat di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepanjang satu tahun terakhir. Fokus pembangunan tidak hanya pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan keterampilan masyarakat dan pembukaan lapangan kerja di berbagai daerah.
Langkah konkret dilakukan melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja, pemberdayaan UMKM, koperasi, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Selain itu, pemerintah menempatkan proyek-proyek strategis di luar pusat industri utama agar manfaat ekonomi bisa dirasakan masyarakat hingga ke pelosok.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, kebijakan tersebut merupakan bagian dari transformasi ekonomi nasional yang berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia.
“Transformasi ini tidak hanya berdampak perubahan struktur ekonomi, tetapi juga perbaikan mutu manusia sebagai subyek pembangunan,” ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (21/10).
Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM telah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada puluhan ribu tenaga kerja sektor energi dan pertambangan. Dari program hilirisasi yang dijalankan, pemerintah berhasil menciptakan lebih dari 276 ribu peluang kerja baru.
“Aneka program (ESDM) membuat ibu-ibu bisa menjahit hingga malam, anak-anak belajar dengan cahaya terang, nelayan hasil tangkapannya lebih awet,” katanya.
Dampak Nyata ke Fiskal dan Investasi
Kinerja sektor ESDM juga menunjukkan hasil positif di bidang fiskal. Data Kementerian ESDM mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga semester I 2025 mencapai Rp183,3 triliun, atau 71,99 persen dari target.
Kontribusi terbesar datang dari subsektor mineral dan batubara sebesar Rp100,2 triliun serta minyak dan gas bumi Rp73,3 triliun.
Baca Juga: Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
Selain itu, realisasi investasi di sektor ESDM hingga Agustus 2025 menembus USD17,20 miliar, naik 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD15,85 miliar. Pertumbuhan ini terutama disokong oleh sektor migas sebesar USD10,22 miliar dan minerba sebesar USD3,80 miliar.
Bahlil menyebut keberhasilan tersebut merupakan hasil arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya mengelola sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat.
“Presiden Prabowo telah memandu dengan tepat dan tegas arah baru (kebijakan sektor ESDM) terhadap amanat konstitusi tersebut,” ungkapnya.
Peningkatan PNBP dan investasi di sektor ESDM menunjukkan dua hal penting: keberlanjutan hilirisasi nasional dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap arah kebijakan pemerintah.
Dengan semakin banyak produk bernilai tambah yang diproduksi di dalam negeri, potensi perluasan basis pajak dan peningkatan penerimaan daerah semakin terbuka. Pemerintah optimistis kebijakan berbasis hilirisasi dan peningkatan SDM ini akan menjadi fondasi kuat bagi pemerataan ekonomi nasional. ***