-
Pemerintah siapkan 18 proyek hilirisasi senilai Rp 618 triliun.
-
Hilirisasi penting untuk memperkuat posisi di rantai nilai global.
-
Proyek hilirisasi ini akan menciptakan 276 ribu lapangan kerja baru.
Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah akan terus melanjutkan agenda hilirisasi, khususnya di sektor minerba dan energi.
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan 18 proyek strategis senilai Rp 618 triliun. Proyek itu diklaim akan menciptakan 276 ribu lapangan pekerjaan.
"Strategi hilirisasi dipandang penting untuk melepaskan Indonesia dari jebakan ekspor bahan mentah dan memperkuat posisi tawar di rantai nilai global,"ujar Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
![Pekerja dibantu alat berat memulai pembangunan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/25/96396-pembangunan-proyek-hilirisasi-batu-bara-menjadi-dme.jpg)
Sebanyak 18 proyek strategis itu dipersiapkan untuk mempercepat agenda hilirisasi lewat Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Proyek itu selanjutnya akan dikelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Adapun rinciannya, meliputi 8 proyek sektor minerba, 2 proyek transisi energi, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian, dan 3 proyek hilirisasi kelautan.
Bahlil menjelaskan, proyek-proyek itu dirancang untuk membangun rantai nilai industri di dalam negeri sekaligus mendorong pemerataan pembangunan.
Inisiatif yang dikembangkan mencakup pengembangan industri alumina, mangan sulfat, stainless steel slab, modul surya, bioavtur, hingga fasilitas penyimpanan minyak, serta proyek lain di sektor kelautan, kehutanan, dan pertanian.
Dia mencontohkan, peresmian smelter emas PT Freeport Indonesia yang ditujukan menguatkan rantai industri pertambangan. Sementara ekosistem industri baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 gigawatt menjadi penentu arah manufaktur kendaraan masa depan.
Di sisi lain, program hilirisasi juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Bahlil menyebut Kementerian ESDM telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi puluhan ribu tenaga kerja di sektor energi dan pertambangan untuk memenuhi kebutuhan industri masa depan.
Baca Juga: Realisasi Investasi ESDM 17,2 M Dolar AS Didominasi Migas
"Lebih dari 276.000 peluang kerja baru tercipta dari proyek-proyek hilirisasi tersebut. Langkah ini membuka ruang bagi generasi muda menjadi bagian dari era industrialisasi nueva yang berbasis teknologi dan nilai tambah," kata Bahlil.