-
Grup Astra turun 1% laba.
-
Astra Otoparts tumbuh positif.
-
ASII dan UT buyback Rp4 T.
Suara.com - Grup Astra mencatatkan kinerja konsolidasi yang beragam hingga Kuartal III 2025, di mana sektor holding menunjukkan sedikit penurunan, sementara anak perusahaan di sektor parts justru mencatatkan pertumbuhan solid.
PT Astra International Tbk (ASII) mencetak pendapatan bersih konsolidasian grup hingga Kuartal III 2025 sebesar Rp243,6 triliun, turun tipis 1% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (year on year/yoy).
Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba bersih Grup Astra, setelah disesuaikan dari penyesuaian nilai wajar investasi GoTo dan Hermina, mencapai Rp24,7 triliun, turun 6% (yoy).
Jika penyesuaian nilai wajar diikutsertakan, laba bersih Grup Astra menurun 5% menjadi Rp24,5 triliun.
Menurut Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, penurunan kinerja ini didorong oleh faktor eksternal, terutama anjloknya harga batu bara yang berdampak pada bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara.
"Penurunan tersebut sebagian diimbangi kinerja lebih baik dari bisnis pertambangan emas, jasa keuangan, agribisnis, dan infrastruktur. Adapun kinerja otomotif secara umum stabil,” tutur Djony dalam keterangan resmi, Jumat (31/10/2025).
Ia menambahkan bahwa kontribusi yang solid dari bisnis-bisnis lainnya turut mendukung resiliensi kinerja Grup. Djony memastikan, Astra akan tetap fokus menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional untuk menangkap peluang pertumbuhan.
Di sisi neraca, Djony Bunarto melaporkan bahwa aset bersih per saham ASII naik 6% menjadi Rp5.609 per 30 September 2025.
Kas bersih Grup, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan, mencapai Rp13,4 triliun, meningkat signifikan dari Rp8 triliun pada Desember 2024. Sementara itu, utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup naik menjadi Rp64,6 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental
Astra Otoparts Catat Pertumbuhan Double-Digit
Berbeda dengan kinerja induknya yang tertekan komoditas, PT Astra Otoparts Tbk mencatat kinerja yang positif.
Direktur Astra Otoparts, Sophie Handili, menyebut peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan stabil di dua segmen utama: manufaktur dan perdagangan.
Pendapatan Astra Otoparts naik 4,5% menjadi Rp14,8 triliun, sementara laba bersih tercatat tumbuh 2,6% dibandingkan tahun lalu.
Sophie menyoroti bahwa laba bersih inti (core earnings) perusahaan tumbuh lebih tinggi, mencapai 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang menunjukkan daya tahan bisnis mereka di tengah pasar otomotif yang fluktuatif.
Wakil Presiden Direktur Astra Otoparts, Yusak Kristian Solaeman, menjelaskan bahwa segmen manufaktur menjadi penyumbang utama dengan kontribusi 53% terhadap total pendapatan, dengan manufaktur kendaraan roda empat mencatatkan pertumbuhan 5,8%. Sementara segmen perdagangan berkontribusi 47% dengan pertumbuhan 3,1%.