-
OJK, BI, dan Kemenko Perekonomian bersinergi mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital untuk memperkuat kemandirian dan daya saing nasional.
-
Transformasi digital difokuskan pada inovasi inklusif, efisiensi layanan, dan penguatan kepercayaan publik, dengan pengawasan berbasis teknologi seperti SupTech.
-
Kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan digitalisasi nasional, sejalan dengan visi Asta Cita menuju Indonesia Maju
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, terus bersinergi dan mengembangkan inovasi dalam mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital.
Hal ini selaras dengan arah Asta CitaPemerintah untuk memperkuat kemandirian dan daya saing ekonomi Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa transformasi digital bukan hanya berkaitan dengan penerapan teknologi, tetapi pada kemampuan berinovasi untuk membuka akses yang lebih inklusif, meningkatkan efisiensi layanan. Salah satunya memperkuat kepercayan publik.
"OJK berkomitmen menjaga ekosistem keuangan digital yang aman, adaptif, dan inklusif, tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan, tetapi juga untuk memastikan transformasi ini memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Mahendra dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Lebih lanjut, OJK juga terus memperkuat pengaturan dan pengawasan berbasis data dan teknologi, termasuk melalui pemanfaatan supervisory technology (SupTech), integrasi data lintas sektor, serta kolaborasi yang lebih erat dengan otoritas fiskal, moneter, dan pelaku industri.
“Kami meyakini bahwa transformasi digital harus dibangun di atas landasan kepercayaan terhadap sistem, terhadap tata kelola, dan terhadap pelindungan konsumen. Oleh karena itu, inovasi dan mitigasi risiko harus berjalan beriringan,” kata Mahendra.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutannya menegaskan bahwa percepatan transformasi ekonomi dan keuangan digital memerlukan kolaborasi erat antar-kementerian, lembaga, dan pelaku industri.
"FEKDI dan IFSE 2025 menjadi wujud nyata sinergi nasional dalam mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital. Kolaborasi pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK menjadi kunci untuk mendorong digitalisasi yang inklusif, efisien, dan sejalan dengan Asta Cita menuju Indonesia Maju,” tandasnya.
Baca Juga: Gen Z dan Milenial Jadi Motor QRIS, BI Catat Pertumbuhan Transaksi Naik 162,7 Persen