- 
SSB menggelar MDP 2025 untuk meningkatkan keterampilan machining hingga CNC bubut dasar bagi masyarakat.
 - 
Program melibatkan kolaborasi dengan BPVP Samarinda, diikuti tahap OJT/pemagangan hingga Januari 2026.
 - 
Sekitar 83,5% lulusan program sebelumnya berhasil diserap bekerja di SSB.
 
Suara.com - PT Sanggar Sarana Baja (SSB), anak usaha dari PT ABM Investama Tbk (ABMM), kembali melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) unggulannya, yaitu Machining Development Program (MDP).
Program ini dirancang untuk berfokus pada peningkatan keterampilan teknis masyarakat yang berada di sekitar area operasional perusahaan.
Secara spesifik, pelatihan MDP mencakup keterampilan di bidang machining process, mulai dari dasar pengoperasian mesin bubut manual hingga pengoperasian computer numerical control (CNC) bubut dasar dengan sistem otomatis berbasis komputer, yang menekankan presisi tinggi.
Direktur SSB, Johan Budisusetija, menjelaskan bahwa pelaksanaan MDP merupakan perwujudan komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan menciptakan bisnis berkelanjutan.
“Kehadiran program ini membuktikan keseriusan kami dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah sekitar lokasi operasional SSB,” ujar Johan, Senin (3/11/2025).
Pada pelaksanaan MDP tahun 2025 ini, SSB menjalin kolaborasi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda.
Program ini diikuti oleh 12 peserta terpilih yang berasal dari berbagai daerah operasional perusahaan, mencakup Samarinda (dua orang), Balikpapan (empat orang), Sebamban (dua orang), dan Sumbawa (empat orang).
Pelatihan diselenggarakan di BPVP Samarinda mulai tanggal 3 hingga 21 November 2025. Materi yang disampaikan difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis dan kesiapan kerja, meliputi basic machining, machining milling manual, hingga machining CNC bubut dasar.
Seluruh peserta juga akan menjalani uji kompetensi yang difasilitasi oleh BPVP Samarinda dengan skema CNC bubut dasar.
Baca Juga: BRI Super League: Kei Hirose Konsentrasi Jaga Borneo FC di Jalur Positif
Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi, menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk dukungan pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan, bersama pihak industri dalam upaya meningkatkan daya serap tenaga kerja lokal.
Setelah menyelesaikan pelatihan di BPVP, peserta akan melanjutkan ke tahap on the job training (OJT) atau pemagangan di berbagai kawasan operasional SSB, yakni di Samarinda, Balikpapan, Sebamban, dan Sumbawa.
Direktur SSB Johan Budisusetija menegaskan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari upaya mendorong kesetaraan gender di bidang teknik, yang secara tradisional didominasi laki-laki.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun tanpa memandang gender atau latar belakang. Prinsip keberagaman dan inklusivitas menjadi bagian dari DNA kami sebagai bagian ABM Group,” lanjut Johan.
Presiden Direktur ABM Group, Achmad Ananda Djajanegara, berharap program ini dapat menjadi sarana transfer ilmu sekaligus wadah pembentukan talenta unggul.
Menurutnya, melalui pembelajaran yang mencakup pengetahuan dasar machining hingga praktik langsung di lapangan, peserta akan memperoleh bekal nyata untuk memasuki dunia kerja dengan kompetensi tinggi.