-
Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan memicu sentimen positif, terbukti IHSG mencetak enam kali rekor all-time high sejak ia menjabat.
-
Pasar menilai kebijakan pemerintah saat ini pro-growth, sehingga meningkatkan optimisme pelaku pasar.
-
Investor asing mulai menunjukkan tren perbaikan aktivitas, dengan peningkatan jumlah investor institusi dan berbaliknya transaksi menjadi net buy
Suara.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menyebut, penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan memberikan sentimen positif terhadap pasar modal di Indonesia.
Diungkapnya, sejak Purbaya menjabat pada 8 September lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor enam kali all-time high (ATH).
"Yang menarik adalah ketika Pak Purbaya diangkat menjadi Menteri Keuangan dan ternyata waktu beliau menjadi Menteri Keuangan, kita enam kali all-time high," kata Iman pada agenda diskusi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).
Sementara dari Januari hingga September atau sebelum Purbaya menjabat menteri, IHSG hanya satu kali mencapai all-time high.
"Ini menarik, jadi fenomena, ternyata orang suka yang pro-growth dibandingkan dengan mungkin sebelumnya," ujar Iman.
Selain itu, pada Juli 2025, BEI sempat optimis bahwa skor IHSG akan berada di angka 8000 pada Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI, namun belakangan harapan itu pupus. Angkanya hanya hampir menyentuh 8000.

"Jadi, persepsi market adalah positif terhadap kebijakan-kebijakan dilakukan oleh pemerintah saat ini dengan pro-growth," katanya.
Mengenai peran investor asing, Iman mencatat meskipun terjadi pelepasan saham bersih (net sale) sebesar Rp 41,8 triliun secara year-to-date, dinamika pasar menunjukkan adanya perbaikan tren transaksi yang signifikan pada bulan lalu.
"Bulan lalu itu netnya, net buy Rp 12,9 Triliun. Jadi sudah mulai ada perbaikan dari sebelumnya yang net sale bahkan sampai Rp 50 triliun," ujarnya.
Baca Juga: Tips Cepat Kaya ala Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa untuk Gen Z: Jangan Langsung ke Crypto!
Selain itu, dari jumlah investor institusi asing mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir.
"Dari dua tahun lalu sudah menjadi 23 ribu share investor. Secara aset juga meningkat," ujarnya.
Karenanya, dia meragukan adanya pernyataan bahwa Indonesia tidak lagi menjadi pembicaraan bagi investor asing.
"Enggak, ternyata orang tetap jadikan Indonesia pilihan. Benar secara asing kita masih net sale, tapi in between mereka masih melakukan transaksi,” tutupnya.