Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral

Senin, 10 November 2025 | 19:48 WIB
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (28/10/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
Baca 10 detik
  • Menteri Purbaya menegaskan kebijakan redenominasi rupiah  tidak akan dilaksanakan tahun ini maupun tahun depan.
  • Purbaya menyebut kewenangan pelaksanaan redenominasi sepenuhnya berada di BI.
  • Meskipun kewenangan eksekusi di tangan Bank Sentral, Purbaya sebelumnya sempat menuangkan rencana besar redenominasi melalui PMK yang ia terbitkan.

Suara.com - Kabar mengenai rencana penyederhanaan nilai mata uang rupiah atau redenominasi kembali mencuat, namun Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa langsung menepis spekulasi bahwa kebijakan ambisius itu akan dieksekusi dalam waktu dekat.

Purbaya menegaskan, wewenang pelaksanaan redenominasi sepenuhnya berada di tangan Bank Sentral (Bank Indonesia), dan tidak akan dilakukan tahun ini maupun tahun depan.

Pernyataan ini disampaikan Purbaya saat berkunjung ke Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/11/2025), di tengah kehadirannya untuk sosialisasi arah kebijakan ekonomi.

“Itu kebijakan bank sentral, dan dia nanti akan terapkan sesuai dengan kebutuhan pada waktunya,” kata Purbaya dikutip Antara.

Ketika didesak mengenai kepastian waktu pelaksanaan, Purbaya kembali melempar bola ke Bank Sentral. "Tidak tahun depan, saya tidak tahu, itu bukan Menteri Keuangan, tapi urusan bank sentral," tegasnya.

Meskipun kewenangan eksekusi di tangan Bank Sentral, Purbaya sebelumnya sempat menuangkan rencana besar redenominasi, yaitu mengubah Rp1.000 menjadi Rp1, ke dalam dokumen internal Kemenkeu. Rencana tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029.

Langkah ini menunjukkan bahwa secara visi, Kemenkeu tetap mendukung kebijakan penyederhanaan mata uang untuk efisiensi transaksi, namun implementasinya harus menunggu momen yang tepat dan keputusan dari otoritas moneter.

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya justru menarik perhatian audiens, khususnya mahasiswa Unair, ke agenda utama pemerintah saat ini yakni percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Purbaya memproyeksikan target pertumbuhan yang sangat optimistis, menargetkan ekonomi nasional bisa mencapai 6 persen tahun depan, dan terus meningkat hingga 6-7 persen di tahun keempat pemerintahan.

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1

"Nanti ada suatu saat, mungkin berapa tahun lagi, bisa mencapai 8 persen," ujarnya penuh keyakinan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI