Setelah Sabang, Mentan Klaim Ada Impor Beras Ilegal di Batam

Selasa, 25 November 2025 | 13:53 WIB
Setelah Sabang, Mentan Klaim Ada Impor Beras Ilegal di Batam
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya mengamankan 40 ton beras yang diduga diimpor secara ilegal dari Thailand di Batam. Sebelum impor beras ilegal juga disebut terjadi di Pelabuhan Bebas Sabang, Aceh. [Antara]
Baca 10 detik
  • Menteri Pertanian mengeklaim mengamankan 40 ton beras impor ilegal dan minyak goreng tanpa dokumen di Batam, Riau, pada Senin (24/11/2025).
  • Total tiga kapal diamankan, di mana dua kapal lain membawa susu, parfum, mie, dan makanan beku ilegal.
  • Operasi serupa di Sabang menyegel 250 ton beras yang masuk melalui pelabuhan bebas tanpa izin edar nasional.

Suara.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengeklaim pengamanan terhadap beras impor ilegal yang masuk ke Indonesia melalui Batam, Kepulauan Riau. Ia menyampaikan, sebanyak 40 ton beras ilegal berhasil diamankan bersama aparat penegak hukum pada Senin malam (24/11/2025).

Amran menjelaskan, operasi itu dilakukan setelah pemerintah menerima informasi mengenai sebuah kapal dari Thailand yang akan bersandar di Batam pada pukul 23.00 WIB. Sesampainya kapal tersebut di dermaga, petugas langsung melakukan penindakan.

"Tengah malam ditangkap dan itu (beras impor) ilegal. Itu jumlahnya 40 ton," ujar Amran dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).

Setelah kapal diamankan, tim gabungan memeriksa seluruh muatan. Hasilnya, selain beras ilegal, petugas juga menemukan minyak goreng tanpa dokumen resmi. Amran menyebut temuan tersebut sebagai ironi, mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen minyak goreng terbesar di dunia.

"Kemudian minyak goreng. Ini minyak goreng sangat ironis. Kita produsen terbesar dunia, tetapi ilegal, masuk minyak goreng. Sekali lagi, kita produsen terbesar dunia, tapi kenapa ada minyak goreng masuk," tuturnya.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menambahkan bahwa total ada tiga kapal yang diamankan dalam operasi tersebut. Dua kapal lainnya mengangkut berbagai barang ilegal selain beras dan minyak goreng.

"Kapal KM Permata Pembangunan, yang ditangkap pertama. Kemudian yang kapal kedua adalah KM Sampurna Tiga, dan kapal ketiga adalah KM Risky. Ada tiga kapal yang ditangkap," tuturnya.

Rizal mengungkapkan, barang-barang yang dibawa kapal lain di antaranya susu, parfum, mie, dan makanan beku. Seluruhnya diduga dimasukkan secara ilegal ke Indonesia.

Sebelumnya Amran juga melaporkan masuknya apa yang diklaimnya sebagai impor beras ilegal di Sabang, Aceh. Tidak main-main jumlah impor beras itu adalah 250 ton. Ia mengatakan kapal yang membuat beras itu sudah disegel, dalam koordinasi dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Baca Juga: Mentan Dapat Instruksi dari Presiden Prabowo untuk Revitalisasi Pabrik Pupuk

“Begitu laporan masuk, saya langsung menelepon Gubernur Aceh untuk memastikan semuanya bergerak cepat. Tidak boleh ada toleransi untuk tindakan ilegal seperti ini. Kalau tidak ada izin impor, titik," kata Mentan.

Adapun impor beras itu masuk lewat Pelabuhan Bebas Sabang, Aceh. Amran mengatakan impor itu ilegal karena tak mengantongi izin dari pemerintah. Selain itu, ia menekankan impor beras saat ini tak diperlukan karena pasokan beras di dalam negeri lebih dari cukup.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia mencapai 34,7 juta ton, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, stok beras pemerintah di Bulog mencapai 3,8 juta ton, capaian tertinggi sepanjang sejarah lembaga tersebut.

Meski demikian klaim Amran itu diprotes oleh pemerintah setempat. Importir beras tersebut mengatakan mengklaim seluruh proses impor dilakukan secara resmi di Pelabuhan CT-1 pada Kamis (20/11/2025) sesuai aturan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Sabang dan tercatat di Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).

Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, Aris Munanzar, membenarkan bahwa pemasukan beras telah sesuai izin BPKS dan tercatat 250 ton dalam manifes. Namun, ia menegaskan bahwa beras konsumsi tersebut hanya boleh beredar dan dikonsumsi di dalam wilayah KPBPB Sabang dan dilarang keluar dari kawasan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI