Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia

Rabu, 26 November 2025 | 15:40 WIB
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
Wamen ESDM Yuliot Tanjung mengatakan Shell akan menggarap 5 blog migas Indonesia pada 2026. [Suara.com/Bagaskara]
Baca 10 detik
  • Shell akan kembali beroperasi di sektor migas Indonesia dengan menggarap lima wilayah kerja baru setelah finalisasi kontrak.
  • Lima wilayah kerja tersebut terdiri dari dua blok di darat dan tiga blok di lepas pantai Indonesia.
  • Proses perizinan sedang dievaluasi oleh Ditjen Migas ESDM dan SKK Migas, ditargetkan selesai pada tahun 2026.

Suara.com - Perusahaan energi global, Shell akan kembali masuk ke industri minyak dan gas dalam negeri. Wakil Menteri Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot menyebut bahwa saat ini kontrak untuk wilayah kerja yang diajukan Shell dalam proses finalisasi.

Yuliot menerangkan Shell akan menggarap lima wilayah kerja (WK) atau blok migas baru di Tanah Air.

Saat ini, terang Yuliot, Shell sedang membereskan perizinan. Selain itu Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas juga masih mengevaluasi perizinan tersebut.

"Jadi, untuk proses approval dari Pak Menteri kan ada evaluasi terlebih dulu di Ditjen Migas Kementerian ESDM dan juga dikonsultasikan ke SKK Migas," kata Yuliot kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Selasa (25/11/2025).

Yuliot menguraikan terdapat lima WK yang akan digarap oleh Shell. Meski demikian ia enggan merinci lebih jauh mengenai lokasi yang diincar Shell tersebut. Namun disebutnya, dari lima wilayah kerja itu dua di antaranya berada di darat, dan tiga lainnya di lepas pantai.

Untuk finalisasi kontrak itu, Kementerian ESDM menyebut keputusannya ditargetkan rampung pada 2026 mendatang.

"Iya, (targetnya) tahun depan," kata Yuliot.

Sebelumnya Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan Shell sudah mengajukan proposal untuk melakukan joint study atau studi bersama di 5 wilayah kerja (WK) migas Indonesia. Rencananya Shell akan bergandengan dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) untuk menggarap studi itu.

“Dia sudah join bersama Kufpec, 50:50. Sudah mengajukan proposal ke Dirjen Migas,” terang Djoko dilansir dari Antara pada 11 November lalu.

Baca Juga: Tadinya Enggan, Kini Shell Beli Base Fuel dari Pertamina, Pasokan BBM Normal?

Djoko mengungkapkan melalui kerja samanya dengan KUFPEC, Shell sudah mengajukan permohonan untuk melakukan joint study di 2 WK offshore (lepas pantai) dan 3 WK onshore (darat) kepada Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI