- Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra per 3 Desember 2025 menewaskan 811 orang.
- Kemenham mengidentifikasi konflik lahan antara masyarakat dan PT Toba Pulp Lestari (TPL).
- Gubernur Sumut akan rekomendasikan penutupan TPL, meski perusahaan membantah tuduhan perusakan lingkungan.
Terlepas dari bantahan keterkaitan dengan tokoh nasional, tekanan publik terhadap TPL semakin memuncak pascabencana.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, bahkan menyatakan akan menandatangani surat rekomendasi penutupan PT Toba Pulp Lestari yang akan dikirim ke pemerintah pusat, menyusul konflik agraria berkepanjangan dengan masyarakat adat di Buntu Panaturan, Kabupaten Simalungun.
Di sisi lain, TPL membantah keras tuduhan perusakan lingkungan dan deforestasi yang diduga memperparah banjir Sumatra Utara.
Perusahaan berpegangan pada hasil audit menyeluruh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022-2023, yang menyatakan TPL taat mematuhi seluruh regulasi dan tidak ditemukan pelanggaran dalam aspek lingkungan dan sosial.
TPL mengklaim bahwa operasional di area seluas 167.912 hektare Hutan Tanaman Industri (HTI) hanya melibatkan pemanenan dan penanaman kembali.