Saham TECH Mau Right Issue, Dananya Mau Buat Apa?

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 07 Desember 2025 | 14:34 WIB
Saham TECH Mau Right Issue, Dananya Mau Buat Apa?
Ilustrasi [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Baca 10 detik
  • PT Indosterling Technomedia (TECH) akan melakukan *rights issue* dengan menerbitkan 502,52 juta saham baru demi penguatan struktur permodalan.
  • Perseroan akan meminta persetujuan RUPSLB pada 18 Desember 2025 untuk pelaksanaan aksi korporasi tersebut.
  • Dana bersih *rights issue* akan diprioritaskan untuk pemulihan kinerja, pengembangan usaha, dan pemenuhan kewajiban perusahaan.

Suara.com - PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) mengumumkan rencana strategis untuk memperkuat struktur permodalannya melalui Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Perseroan berencana menerbitkan sebanyak 502,52 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Rencana rights issue ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 18 Desember 2025.

Setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelaksanaan aksi korporasi ini akan dilakukan paling lambat dalam jangka waktu 12 bulan.

Manajemen TECH menegaskan bahwa seluruh dana bersih yang terkumpul dari pelaksanaan rights issue (setelah dikurangi biaya emisi saham) akan dialokasikan untuk beberapa tujuan penting guna mendorong pemulihan dan pertumbuhan perusahaan.

Prioritas utama penggunaan dana meliputi:

  1. Pemulihan Kinerja: Memulihkan kinerja keuangan dan operasional perseroan yang sempat terpengaruh oleh kondisi tech winter.
  2. Pengembangan Bisnis: Mempersiapkan pengembangan kegiatan usaha baru.
  3. Pemenuhan Kewajiban: Memenuhi kewajiban kepada pihak-pihak ketiga.
  4. Peningkatan Kapasitas: Melakukan rekrutmen karyawan, serta mempersiapkan sarana dan prasarana, khususnya tempat kegiatan usaha baru.

Jika masih terdapat sisa dana setelah memenuhi kebutuhan utama tersebut, perseroan berencana menggunakannya untuk membiayai kebutuhan lainnya yang mendukung pertumbuhan kegiatan usaha perseroan di masa mendatang.

Manajemen TECH memastikan bahwa aksi rights issue ini bukan merupakan transaksi material maupun transaksi afiliasi sesuai dengan ketentuan POJK yang berlaku.

Namun, perseroan mengingatkan adanya dua potensi utama bagi pemegang saham:

Baca Juga: Meski Dihantam Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Tetap di Level 8.600

Dilusi Kepemilikan: Pemegang saham yang memilih untuk tidak menggunakan haknya akan mengalami dilusi kepemilikan secara proporsional.

Perubahan Pengendalian: Potensi perubahan pengendalian dapat terjadi jika terdapat saham sisa yang tidak terserap dan kemudian diambil alih oleh pembeli siaga (standby buyer).

Dengan struktur permodalan yang lebih kuat pasca rights issue, perseroan diharapkan mencatatkan kinerja keuangan dan operasional yang positif.

Hal ini akan memungkinkan pengembangan kegiatan usaha baru, terpenuhinya kewajiban, serta tersedianya sumber daya (karyawan, sarana, dan prasarana) yang layak untuk menunjang kinerja perseroan secara optimal.

Pada Jumat lalu, saham TECH stagnan di angka Rp 50. 

Rencana rights issue ini diambil di tengah fluktuasi kinerja keuangan TECH. Data menunjukkan laba bersih perseroan sempat mengalami penurunan dari tahun 2021 ke 2022 (dari Rp5,9 Miliar menjadi Rp3,2 Miliar), sebagian besar dipengaruhi oleh fenomena tech winter yang berdampak pada banyak perusahaan teknologi dan modal ventura.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI