IHSG Loyo di Level 8.600 Karena Tak Bisa Menahan Gempuran Aksi Ambil Untung

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:22 WIB
IHSG Loyo di Level 8.600 Karena Tak Bisa Menahan Gempuran Aksi Ambil Untung
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG melemah 0,92 persen ke level 8.620 pada Kamis, 11 Desember 2025 akibat aksi ambil untung dan reaksi keputusan The Fed.
  • Pelemahan dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih sedikit (satu kali di 2026) dibanding harapan pasar.
  • Sebanyak 456 saham terkoreksi ditengah volume jual besar, namun nilai tukar Rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 11 Desember 2025, seiring meningkatnya aksi ambil untung (profit taking) dan tekanan pemberitaan setelah keputusan The Federal Reserve diumumkan.

Mengutip riset Phintraco Sekuritas, IHSG terkoreksi 0,92 persenke level 8.620 meski sebelumnya sempat mencetak rekor intraday high baru di level 8.776.

Phintraco Sekuritas menjelaskan pelemahan IHSG terjadi karena pasar bereaksi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps, yang sudah sesuai ekspektasi.

Namun, prospek bahwa The Fed kemungkinan hanya akan kembali memangkas suku bunga satu kali pada tahun 2026 dinilai mengecewakan, sebab sebelumnya pasar berharap pemangkasan bisa terjadi sebanyak 2–3 kali tahun depan.

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Memasuki masa penawaran umum IPO SUPA yang tengah diminati investor, sejumlah pelaku pasar juga memilih melakukan profit taking untuk meningkatkan likuiditas agar dapat berpartisipasi dalam aksi korporasi tersebut.

Secara teknikal, indikator mengonfirmasi potensi pelemahan lanjutan. MACD tercatat membentuk Death Cross, sementara Stochastic RSI mengarah turun di area pivot. Volume jual yang cukup besar turut menambah tekanan koreksi.

IHSG juga tercatat ditutup di bawah MA5, namun masih berada di atas MA20. Dengan kondisi tersebut, indeks diperkirakan berpeluang menguji area support di 8.550–8.600.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah menguat ke Rp 16.665 per dolar AS, didukung pelemahan indeks dolar. Di sisi lain, memanasnya bentrokan di perbatasan Thailand–Kamboja menjadi sentimen negatif karena meningkatkan kekhawatiran terhadap risiko geopolitik di kawasan ASEAN.

Trafik Perdagangan

Baca Juga: IHSG Lagi-lagi Melesat Pagi Ini, Betah di Level 8.700

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 69,12 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 34,32 triliun, serta frekuensi sebanyak 3,60 juta kali.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 265 saham bergerak naik, sedangkan 456 saham mengalami penurunan, dan 236 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, CTTH, DOOH, RLCO, SAFE, SOTS, FORU, GTBO, ASHA, INDX, HOMI, MTMH.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, FPNI, MORA, HOPE, TRIN, ASPI, PGLI, DEPO, KOBX, DSNG, LSIP, AKSI.

Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI