Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:26 WIB
Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. [Suara.com/Rina Anggraeni]
Baca 10 detik
  • OJK berencana menghapus KBMI 1 karena ekonomi Indonesia memerlukan bank dengan skala usaha yang lebih besar dan kuat.
  • Penurunan aset KBMI 1 sebesar 6,18% per Juni 2025 menjadi pertimbangan penting pendorong konsolidasi perbankan.
  • Bank KBMI 1 menghadapi tekanan persaingan dan kebutuhan investasi teknologi besar, mendorong opsi merger atau konsolidasi.

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan alasan kelompok modal inti (KBMI) 1 bakal segera dihapus. Salah satunya, ekonomi Indonesia membutuhkan bank-bank besar.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai, penguatan skala usaha menjadi kebutuhan mendesak. Apalagi, perbankan nasional masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

“Ya sebetulnya banyak pertimbangan yang kita lakukan untuk teman-teman anjur, teman-teman KBMI 1. Pertama memang ekonomi kita membutuhkan bank-bank yang besar.Karena bank itu terus terang aja, ukuran itu adalah menentukan segalanya. Size doesn't matter, itu kan memikirkan efisiensi dan lain sebagainya," terang Dian saat ditemui di Hotel Four Season, Senin (15/5/2025).

Selain itu, penurunan aset bank kelompok modal inti (KBMI) 1 sebesar 6,18 persen per Juni 2025 menjadi salah satu faktor menghapus KBMI I.

Sebab, bisa mendorong perusahaan semakin aktif mengarahkan konsolidasi perbankan di segmen tersebut.

"Tapi juga alasan lainnya tentu saja adalah bagaimana tadi yang saya bilang,kita bisa mengkonsolidasikan kekuatan bank-bank itu kemudian untuk bisa memiliki,kalau saya sering menyebutnya sebagai daya tendangnya terhadap perekonomian kita.Sehingga makin tenang," bebernya.

Ilustrasi bank. [Unsplash]
Ilustrasi bank. [Unsplash]

Dia melanjutkan bank-bank KBMI 1 menghadapi tantangan besar dalam persaingan.

Khususnya dengan bank KBMI 3 dan KBMI 4 yang memiliki keunggulan dari sisi efisiensi, teknologi informasi, serta kapasitas pendanaan yang lebih kuat.

Selain itu, kebutuhan investasi teknologi, termasuk pengembangan super app dan penguatan sistem digital, membutuhkan dana yang tidak kecil.

Baca Juga: Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit

Kondisi ini membuat bank dengan modal terbatas semakin tertekan jika tidak melakukan langkah strategis.

“Ke depan, penguatan teknologi itu mutlak dan membutuhkan dana besar. Karena itu, salah satu opsi yang kami dorong adalah merger atau konsolidasi,” imbuh Dian.

Dia menambahkan, bank-bank KBMI 1 telah mulai melakukan kajian internal untuk menentukan langkah strategis ke depan, mulai dari penambahan modal hingga penjajakan konsolidasi dengan mitra yang dinilai memiliki potensi sinergi.

“Kami mendengar mereka sudah mulai mengkaji partner yang tepat, apakah lewat penambahan modal atau konsolidasi. Kita tunggu perkembangan selanjutnya,” tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI