Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:19 WIB
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (18/12/2025). [Suara.com/Fakhri]
Baca 10 detik
  • Pemerintah menyiapkan pembiayaan Rp10 triliun melalui KUR untuk mendorong pengembangan gig economy berbasis inovasi digital.
  • Pelaku gig economy dapat mengajukan plafon KUR awal hingga Rp500 juta dengan suku bunga rendah enam persen.
  • Dukungan ini bertujuan mengakselerasi ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja baru di 15 kota.

Suara.com - Pemerintah menyiapkan skema pembiayaan khusus untuk mendorong pengembangan gig economy sebagai bagian dari strategi akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. 

Dukungan pembiayaan tersebut disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai mencapai Rp10 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, pembiayaan KUR disiapkan untuk mendukung anak muda dan pelaku gig economy yang mengembangkan proyek berbasis inovasi dan teknologi digital.

“Khusus untuk gig economy ini, nanti dengan Pak Menteri Ekraf kami sudah siapkan kredit usaha rakyat besarnya 10 triliun,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Ia menjelaskan, pembiayaan KUR dapat dimanfaatkan oleh pelaku gig economy yang berkumpul untuk mengembangkan proyek. 

Skema ini dirancang agar proyek yang telah berjalan dapat memperoleh dukungan modal dari pemerintah.

“Jadi bagi gig economy, bagi pemuda yang berkumpul untuk mengembangkan proyek, begitu proyeknya dapat, itu pemerintah bisa biayai,” kata Airlangga.

Ilustrasi KUR. (ChatGPT)
Ilustrasi KUR. (ChatGPT)

Airlangga menyebut, plafon pembiayaan KUR untuk gig economy mencapai Rp500 juta dengan tingkat bunga yang relatif rendah. 

Skema tersebut diharapkan mampu menjangkau pelaku usaha berbasis proyek di sektor digital.

Baca Juga: Penyaluran KUR Perumahan Tembus Rp3,5 Triliun di Akhir 2025

“Bunganya hanya 6 persen, jumlahnya 500 juta,” ujarnya.

Menurut Airlangga, pemerintah juga membuka peluang pembiayaan dengan nilai lebih besar jika proyek yang dikembangkan memiliki kebutuhan modal di atas batas awal.

“Tapi nanti kalau ada use case, ada case lebih dari 500 juta, kita beli juga, kita buka,” kata dia.

Ia mencontohkan, skema pembiayaan serupa telah diterapkan pada sektor lain dengan plafon yang lebih tinggi. Pendekatan berbasis kebutuhan proyek dinilai dapat mempercepat realisasi usaha.

“Sama seperti untuk di properti, karena ada use case untuk kredit perumahan, KUR-nya kita bisa sampai 5 miliar,” ujarnya.

Selain itu, Airlangga juga menyebut pembiayaan KUR pada sektor alat dan mesin pertanian yang telah berjalan dengan plafon mencapai Rp2 miliar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI