- Menkeu Purbaya merespons prediksi World Bank mengenai defisit APBN 2027 sebesar 2,9% dengan santai.
- Purbaya menekankan bahwa pengendalian defisit APBN bergantung pada keahlian pemerintah mengelola pendapatan dan belanja negara.
- World Bank menyoroti pelebaran defisit karena penurunan harga komoditas, restitusi pajak, dan pengalihan dividen BUMN.
Bank Dunia mencatat pelebaran defisit ini bukan tanpa alasan. Setidaknya ada tiga faktor krusial yang menekan postur APBN seperti rasio penerimaan negara terus berkurang akibat penurunan harga komoditas global, percepatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi) turut menggerus penerimaan neto dan hilangnya setoran dividen BUMN dari kas negara karena kini dialihkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
“Defisit fiskal melebar seiring melemahnya penerimaan negara akibat kendala struktural. Diperlukan strategi penerimaan negara yang lebih berani dan proaktif,” tulis Bank Dunia dalam dokumen tersebut, Kamis (18/12/2025).