- Superbank mencatat laba sebelum pajak Rp122,4 miliar hingga November 2025, didorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih 165 persen.
- Aset bank melonjak 69 persen menjadi Rp18,0 triliun, didukung DPK Rp11,0 triliun dan penyaluran kredit Rp9,3 triliun.
- IPO membawa modal inti melebihi Rp6 triliun, memindahkan Superbank ke kategori KBMI 2 dengan lima juta nasabah.
Saat ini, modal inti Superbank telah melampaui Rp6 triliun, yang secara otomatis membawa perseroan naik kelas masuk ke dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2.
"Dengan modal inti yang kini telah melampaui Rp6 triliun, kami memiliki struktur permodalan yang lebih kuat sebagai fondasi untuk memperluas skala usaha dan memasuki fase pertumbuhan berikutnya sebagai perusahaan publik," tutup Tigor.
Dengan status baru sebagai perusahaan publik dan kategori KBMI 2, Superbank kini memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk meluncurkan inovasi produk keuangan baru serta memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekosistem ekonomi digital di kota-kota besar Indonesia.