"Terlepas dari kekalahan Indonesia. Wasit ini #ShaunRobertEvans memang sering kontroversi dalam keputusan2nya. Bukan hanya malam ini, tapi juga ketika memimpin liga 1. Mudah2 ini menjadi evaluasi bagi @PSSI @theafcdotcom @FIFAcom," cuitnya.
Sementara itu, keputusan Shaun Evans menghadiahkan penalti bagi UEA terjadi di menit 20. Shaun Evans memberi hadiah itu setelah mendakwa Andy Setyo Nugroho menjatuhkan Zayed Al-Ameri di kotak terlarang.
Zayed Al-Ameri yang mengambil sendiri eksekusi penalti, sukses melesakkan bola ke jala gawang yang dikawal Andritany Ardhiyasa.

Alberto Goncalves sempat membuat publik Indonesia lega setelah membawa Timnas Indonesia U-23 menyamakan kedudukan di menit 52.
Tak berselang lama, Shaun Evans kembali memberikan hadiah penalti pada UEA, karena menganggap Hansamu Yama melanggar Shaheen Al-Darmki.
Al-Ameri yang kembali menjadi algojo, berhasil memaksa Andritany memungut bola dari gawangnya untuk kedua kali di menit 65.
Stefano Lilipaly membuat asa Timnas Indonesia U-23 kembali menyala setelah mencetak gol penyama kedudukan 2-2 di masa injury time.

Setelah tak ada gol yang tercipta pada dua kali babak perpanjangan waktu, pemenang pertandingan pun ditentukan lewat drama adu penalti.
UEA pun meraih tiket perempat final setelah dua penendang Timnas Indonesia U-23, Septian David Maulana dan Saddil Ramdani, gagal mengeksekusi penalti.
Baca Juga: Indonesia Tambah 1 Emas, Perolehan Sementara Medali Asian Games
Kekalahan ini turut pula disesalkan Pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla Aspas. Secara khusus, dia mengecam kepemimpinan wasit Shaun Evans.
"Kami sangat menyoroti wasit, seharusnya penalti kedua itu tidak terjadi. Saya merasa kami tuan tumah, tapi, kok malah diperlakukan seperti ini. Saya rasa wasit hari ini tidak memiliki level, dia tidak punya hati, dia tidak melihat perjuangan anak-anak muda. Dia tidak ada level lagi untuk wasit di Asian Games," ujar Milla usai pertandingan.