Ini Lima Pengusaha Indonesia yang Punya Saham di Klub Bola Luar Negeri

Rabu, 04 September 2019 | 15:04 WIB
Ini Lima Pengusaha Indonesia yang Punya Saham di Klub Bola Luar Negeri
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang juga menjabat sebagai Ketua INASGOC, Erick Thohir (tengah) di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepak bola tak hanya menjadi olahraga yang digandrungi banyak masyarakat. Namun juga bisa menjadi bisnis yang menggiurkan bagi orang-orang yang dapat melihat peluang di dalamnya.

Sejumlah pengusaha asal Indonesia pun tak luput ikut ambil bagian di dalamnya. Sebut saja Erick Thohir yang kini punya saham di Oxford United. Nah selain dia, ternyata masih ada lagi para pengusaha asal Indonesia yang juga memiliki saham bahkan jadi pemilik klub sepak bola di luar negeri. Berikut beberapa pengusaha Indonesia yang membeli klub sepak bola di luar negeri:

1. Group Bakrie

Keluarga Bakrie merupakan salah satu gurita bisnis di Indonesia yang merambah di berbagai jenis usaha. Gerilya bisnisnya tak hanya di Indonesia, bahkan hingga keluar negeri termasuk di antaranya ke ranah olahraga yakni dengan menjadi pemilik klub Australia, Brisbane Roar.

Klub yang pernah jadi juara Liga Australia jadi milik Group Bakrie Melalui PT Pelita Jaya Cronus. Group Bakrie memiliki sebanyak 70 persen saham klub yang dibeli pada 2011 lalu. Setahun berselang saham Roar dibeli 100 persen.

Aburizal Bakrie [suara.com/Oke Atmaja]
Aburizal Bakrie [suara.com/Oke Atmaja]

2. Santini Group

Baru-baru ini, jaringan bisnis milik Keluarga Wanandi tersebut dikabarkan telah membeli saham milik klub League One atau tingkat ketiga dalam sistem Liga Inggris, Tranmere Rovers. Pihak klub tak menjelaskan berapa besar saham yang dimiliki Santini Group namun kabarnya mereka akan menjadi salah satu pemilik saham minoritas seperti dikutip dari laman resmi klub Tranmere Rovers.

Rencananya, pendanaan awal yang diberikan keluarga Wanandi tersebut digunakan untuk menambah infrastruktur stadion Prenton Park, salah satunya penguatan sinyal wi-fi. Selain itu mereka ikut mengembangkan nilai klub di pasar internasional, termasuk di Asia.

Untuk diketahui, bisnis Santini Group bergerak di bidang otomotif, farmasi, pengembangan properti, sumber daya alam dan jasa. Pemilik Group santini adalah Sofjan Wanandi yang berdiri sejak 1994 dan diturunkan kepada ketiga anakanya yakni, Wandi, Lukito dan Paulus Wanandi.

Baca Juga: Indonesia vs Malaysia, Evan Dimas Waspadai Bola Mati Lawan

Klub League One, Tranmere Rovers yang baru-baru ini dibeli pengusaha asal Indonesia, Santini Group. (Instagram/@tranmererovers)
Klub League One, Tranmere Rovers yang baru-baru ini dibeli pengusaha asal Indonesia, Santini Group. (Instagram/@tranmererovers)

3. Erick Thohir

Nama pengusaha satu ini sudah tak asing lagi di kancah sepak bola dunia. Sebagai pengusaha, Thohir disebut telah memiliki beberapa saham di klub sepak bola luar negeri.

Pada 2013 silam, Erick Thohir resmi menjadi pemilik saham mayoritas klub Liga Italia, Inter Milan. Sebanyak 70 persen saham Nerazzurri dimiliki anggota International Olympic Comitee (IOC) mewakili Indonesia tersebut.

Namun tiga tahun berselang, Erick melepas sebagian besar sahamnya ke pengusaha asal China. Tak berhenti di sana, pada 2019 ini Erick secara mengejutkan melepas seluruh saham klub besutan Antonio Conte itu ke salah satu perusahaan di Hong Kong.

Gurita bisnis Erick di sepak bola tak hanya Inter Milan. Sebelumnya, dia pernah membeli 78 persen klub sepak bola asal Amerika Serikat, DC United.

Terbaru, Erick bersama Anindya Bakrie dan seorang pengusaha asal Thailand dikabarkan baru saja membeli sebagian saham di klub League One, Oxford United. Tak hanya sebagai pemilik, Erick bahkan didapuk sebagai salah satu direktur di klub tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI