Suara.com - Dunia sepakbola tengah berduka. Salah satu pemain terbaik sepanjang masa, Diego Maradona, telah pergi untuk selama-lamanya.
Lelaki bernama lengkap Diego Armando Maradona itu pulang ke sisi Tuhan pada usia 60 tahun. Dia meninggal akibat serangan jantung, Rabu (25/11/2020).
Selama hidupnya, pemain kelahiran Argentina itu dikenal tak ada duanya dalam mengolah Si Kulit Bundar. Baik di level klub maupun negara, dia punya catatan sukses yang mentereng.
22 Juni 1986 mungkin menjadi hari yang paling bersejarah bagi Maradona maupun dunia sepakbola.
Sebagaimana dilansir Antara, ada momen itu terjadi 'pembaptisan' gol Tangan Tuhan oleh Maradona, sekaligus menjadi hari yang paling dibenci --bahkan sangat membekas-- bagi masyarakat Inggris.
Kala itu Argentina bertemu Inggris di perempatfinal Piala Dunia Meksiko. Tensi pertandingan berjalan panas sebab kedua kesebelasan ingin sama-sama menahbiskan diri sebagai tim terbaik kala itu.
Paruh pertama berjalan skor imbang tanpa gol tetap bertahan. Maradona kemudian tampil bak dewa yang turun dari kahyangan memberi sabda pada dunia untuk dikenang hingga hari ini.
Pada menit ke-51, Maradona coba melakukan penetrasi dari sisi kiri. Ia lalu mengirim umpan ke arah Jorge Valdano dan kemudian bergerak maju memasuki kotak penalti.
Valdano gagal mendapat bola karena Steve Hodge sukses memotong aliran bola itu. Namun upaya Hodge membuang bola justru malah membuat bola mengarah ke mulut gawang.
Baca Juga: Ketahui Faktor Henti Jantung Mendadak Seperti yang Dialami Diego Maradona
Maradona ada di tempat yang tepat. Namun, Peter Shilton yang berpostur hampir 20 cm lebih tinggi dari Maradona tentu punya keunggulan, termasuk menggunakan tangannya.
Tetapi dalam momen yang cepat itu, Maradona sukses mengantar bola masuk ke dalam gawang. Maradona langsung bersorak dan berlari ke pinggir lapangan, diikuti rekan-rekannya yang lain.
Para pemain Inggris langsung berlarian memprotes keras gol tersebut, namun wasit Ali Bin Naser teguh terhadap keputusannya mengesahkan gol Maradona.
"Sebagian karena kepala Maradona dan sisanya dibantu tangan Tuhan," kata Maradona mengomentari golnya itu.
Gol kontroversial tersebut kemudian tajuk utama koran-koran saat itu bahkan popularitasnya tetap terjaga hingga hari ini. Gol tersebut juga menjadi kejadian paling ikonik yang dikenang dari Piala Dunia 1986 ketimbang gelar juara yang diraih Argentina.
Gol Tangan Tuhan itu pula yang membuka jalan Argentina sebagai kampiun Piala Dunia 1986 setelah di final mengalahkan Jerman Barat dengan kedudukan akhir 3-2.