Suara.com - Dua bulan terakhir di tahun 2020 meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola, khususnya Eropa. Tiga pemain dan pelatih legendaris yang sukses di Benua Biru tutup usia.
Duka tersebut diawali dengan kabar meninggalnya Diego Maradona. Eks pemain Napoli itu meninggal dunia pada Rabu, 25 November 2020.
Kepergiannya bahkan menyisakan konflik internal keluarga sang legenda. Warisannya menjadi rebutan.
Dua pekan setelah kepergian Maradona, kabar duka kembali datang. Kali ini mantan pemain Vicenza, Juventus dan Timnas Italia, Paolo Rossi meninggal dunia.
Rossi yang pernah mengantar Italia menjuarai Piala Dunia, menghembuskan napas terakhirnya di usia 64 tahun.
Empat hari setelah Rossi, kabar duka kembali datang. Kali ini dari Prancis.
Gerard Houllier yang pernah mengantar Liverpool meraih sukses dengan tiga gelar dalam satu musim, meninggal dunia setelah menjalani operasi jantung.

Rabu, 25 November 2020 malam WIB, legenda sepak bola dunia Diego Mardona meninggal dunia. Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun akibat serangan jantung.
Baca Juga: Penghormatan Liverpool Bagi Gerard Houllier, Manajer Peraih Gelar Treble
Penyelidikan sempat dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya sang bintang setelah ditemua sejumlah kejanggalan.
Bahkan polisi sempat menggerebek rumah dan klinik dokter pribadi Maradona. Perawat pribadi legenda Napoli juga sempat diminta pernyataannya.
Sementara itu, hasil otopsi awal mengatakan Diego Maradona meninggal karena menderita edema paru akut dan gagal jantung kronis. Dia meninggal saat sedang tertidur.
Namun yang kabar yang paling menyesakkan dari kepergian sang legenda adalah konflik keluarga akibat harta waris yang berbuntut dengan ancaman jenazah pemain itu bakal diawetkan.
Rebutan Harta Waris
Jenazah Diego Maradona terancam diawetkan. Hal itu harus dilakukan jika DNA-nya diperlukan buntut sengketa perebutan harta warisan peninggalan legenda Argentina tersebut.