Pemecatan dan Pujian, Ini Tiga Perbedaan Mentereng Lampard dan Solskjaer

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 26 Januari 2021 | 17:45 WIB
Pemecatan dan Pujian, Ini Tiga Perbedaan Mentereng Lampard dan Solskjaer
Manajer Chelsea, Frank Lampard (kanan) bercanda dengan manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer pada laga Piala Liga Inggris 2019/2020 di Stamford Bridge, London, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB, [Glyn KIRK / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia sebenarnya sudah berhasil pada musim 2019/2020 dengan finis urutan keempat dengan menggunakan skuad muda yang ada.

Tetapi segera setelah dia punya uang untuk dibelanjakan, Lampard meminggirkan pemain-pemain muda seperti Fikayo Tomori dan Tammy Abraham dengan beralih ke pemain-pemain baru yang dibeli dengan total 200 juta pound.

Masalah Lampard bukan hanya belanja terlalu banyak, tapi juga pembelian sebesar itu membuat beban dia menjadi lebih besar khususnya dalam membangun tim yang tak bisa dilakukan dalam waktu sekejap.

Di sini, Solskjaer secara tak langsung mengkritik Chelsea, bahwa "Sungguh tak mudah terlalu banyak pemain baru di dalam tim, butuh waktu lama bagi pemain menyatu dalam satu unit. Kita sudah menyaksikan beberapa klub mengambil jalur pintas menyelesaikan masalah, sedangkan yang lainnya memercayai proses."

United sendiri memang membeli beberapa pemain muda, tetapi perubahan yang mereka lakukan dilakukan secara bertahap pada waktu yang tepat.

Chelsea sempat sabar sampai menunggu larangan transfer dicabut pada 2019. Tetapi begitu itu dicabut, mereka belanja gila-gilaan pada 2020.

Lampard sebenarnya tak mau terburu-buru, sebaliknya pendekatan United lebih masuk akal dan itu mendapatkan ganjaran.

Pengalaman Berbicara

Ole Gunnar Solskjaer disebut-sebut tak punya pengalaman menangani klub besar, tetapi dalam soal manajemen dia sebenarnya jauh lebih berpengalaman ketimbang Lampard.

Baca Juga: Lampard Resmi Dipecat, Fans Desak Banner di Stamford Bridge Jangan Dicopot

Lampard hanya pernah satu musim di Derby County sebelum ditarik menangani Chelsea.

Sebaliknya, Solskjaer menghabiskan waktu satu dekade menangani tim cadangan United sebelum melatih Molde di Norwegia selama tiga tahun, lalu di Cardiff, sebelum balik lagi ke Molde.

Intinya, dia sudah lebih dari sepuluh tahun menangani manajemen tim senior.

Pengalaman ini ternyata berguna yang membuatnya tahu sekali soal manajemen, membangun skuad dan menghadapi pers.

Lampard pernah menyerang balik pers yang mengkritiknya, sebaliknya Solskjaer menghadapi pers dengan wibawa, profesional dan berkelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI