Persija mesti menemukan jalan keluar untuk dua persoalan di atas. Perkara hilangnya sosok seperti Evan Dimas, Sudirman wajib mencari terobosan, apakah itu menugaskan seorang pemain untuk menempati posisi itu atau mengganti strategi, misalnya seperti bermain melebar dan menghindari pertempuran gelandang di tengah.
Hal itu penting karena, di Piala Menpora, Borneo FC sudah memperlihatkan diri sebagai tim yang sulit dijinakkan. Pada laga perdana Grup B, Borneo FC 'cuma' kalah 0-1 dari Bhayangkara yang mereka buat kesulitan sepanjang laga.
Juru taktik Borneo Roberto Gomez bisa saja meniru taktik PSM untuk menundukkan Persija. Artinya, Persija harus siap dengan semua kemungkinan.
Pelatih Persija, Sudirman, selayaknya memperkaya skuadnya dengan beragam strategi yang bisa diterapkan saat bertanding. Bertumpu hanya pada satu taktik berpotensi menyingkirkan Persija dari Piala Menpora lebih cepat.
Sudirman pun sudah saatnya memunculkan jawaban untuk kesalahan individu pemain. Yan Motta sepertinya perlu mendapatkan banyak bimbingan dari para pemain senior Persija agar mudah beradaptasi di skuad. Di sini, bek tengah senior Otavio Dutra bisa menjadi kunci karena dirinya juga berasal dari Brazil dan berstatus WNI sejak tahun 2019.
Intinya, bagi Persija, pertandingan melawan Borneo FC harus dimenangkan. Kalau kalah, Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan berpotensi mengucapkan selamat tinggal Piala Menpora 2021.
Sebagai salah satu klub terbesar di Indonesia dan juara Liga 1 Indonesia 2018, tentu saja Persija tidak mau itu terjadi.
Ditambah lagi, materi pemain Persija juga tidak main-main, sudah diperkuat tiga pemain asing, plus dua pesepak bola naturalisasi. Wajar jika menjadi tim di peringkat terbawah klasemen sementara Grup B terasa sangat meresahkan.
Namun, Borneo FC pasti tidak akan memberikan kemenangan begitu saja kepada Persija. Pertandingan diprediksi berjalan ketat karena kedua tim ingin melaju ke babak delapan besar.
Baca Juga: Kantongi Kelemahan Borneo FC, Sudirman Ingin Pemain Persija Tampil Pede
[Antara]