Suara.com - Leeds United menjadi salah satu klub sepakbola yang vokal dalam menentang wacana bergulirnya European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa yang digagas 12 tim 'besar'.
Salah satu tim penggagas ESL yakni Liverpool, kebetulan menjadi lawan Leeds United dalam laga pekan ke-32 Liga Inggris, Selasa (20/4/2021) dini hari WIB.
Masih dalam suasana kekecewan besar terhadap ESL, Leeds United melakukan protes dengan mengenakan baju putih dengan logo Liga Champions dengan tulisan "Earn It" di depan, dan tulisan "Football is for the fans" di bagian belakang.
Tak hanya itu saja, di luar lapangan, Leeds turut menyerukan protes terhadap ESL yang dianggap sebagai wacana klub-klub 'besar' untuk meraup pundi-pundi keuntungan lebih banyak.
Protes Leeds salah satunya adalah mengubah nama-nama klub Liga Inggris yang mendukung ESL. Saat menghadapi Liverpool, skuad Jurgen Klopp diubah namanya menjadi Merseyside Red.
Pengubahan nama itu dapat dipastikan sebagai kritikan Leeds terhadap klub-klub Big Six Liga Inggris karena mendukung atau bahkan menjadi penggagas ESL.
Dalam cuitannya di Twitter, Leeds menambahkan kata Super League side sebelum kata Merseyside Reds yang artinya Liverpool memang bagian dari Liga Super Eropa yang dikecam banyak pihak tersebut.
Pemegang mayoritas saham Leeds United, Andrea Radrizzani sebelumnya telah mengungkapkan kekecewaan terkait wacana menggelar ESL.
Menurutnya, enam klub Liga Inggris itu telah mencoreng semangat olahraga dan mimpi dari jutaan suporter di seluruh dunia.
Baca Juga: Dipecat Tottenham, Jose Mourinho Dihardik Warganet di Twitter
"Benar-benar bertentangan dengan semangat olahraga, impian jutaan penggemar untuk menaklukkan kejuaraan di lapangan, dengan perencanaan, visi, kerja," kata Radrizzani dikutip Leeds-Live, Selasa (20/4/2021).