Suara.com - Masyarakat Indonesia pernah dikejutkan dengan ulah pesepak bola asal Brasil, Wanderley Junior, yang bermain di kompetisi Uni Emirat Arab.
Sebab, pemain Brasil yang memiliki nama lengkap Wanderley Santos Monteiro Junior itu bermain di Uni Emirat Arab menggunakan paspor Indonesia.
Momen ini berawal ketiak klub Liga UEA, Al-Nasr, merekrut Wanderley. Namun, pemain yang bersangkutan tidak menyerahkan paspor “Republica Federativa do Brasil”, tetapi “Republik Indonesia”.
Paspor memang menjadi syarat administratif yang harus dipenuhi seorang pemain. Syarat ini pula yang akan digunakan pihak klub untuk mendaftarkan pemain yang bersangkutan di berbagai kompetisi.
Sebetulnya, transfer Wanderley ke Al-Nasr tak banyak diketahui publik, terutama di Indonesia. Namun, saat itu Al-Nasr mengumumkan Wanderley bukan sebagai pemain Brasil, tetapi sebagai pemain naturalisasi Indonesia.
Hal itu dilakukan agar Wanderley bisa bermain bersama Al-Nasr di ajang Liga Champions Asia 2016. Sebab, saat itu kuota pemain asing mereka sudah penuh.
Dari tiga slot untuk pemain non-Asia, semuanya telah terisi. Karenanya, Al-Nasr mendaftarkan Wanderley sebagai pemain naturalisasi Indonesia agar bisa mengisi slot pemain asing asal Asia.
Lambat laun, penipuan ini akhirnya tercium oleh masyarakat Indonesia. Sebuah akun twitter @UEAKick, membahas sosok Wanderley dengan menyertakan bendera Indonesia.
Sebelum akhirnya dihapus, unggahan @UEAKicks itu sudah sempat menggemparkan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Gabung Louvre Surabaya, Jamarr Johnson Akhirnya Kembali Main di IBL
Setelah viral, pihak yang berwenang mengurus imigrasi di Indonesia langsung menggelar penyidikan. Hasilnya, tak pernah ada paspor Indonesia atas nama Wanderley Junior.
Imbasnya, AFC langsung mengambil tindakan. Status Wanderley ditangguhkan, sementara kemenangan Al-Nasr dengan skor 3-0 atas klub asal Qatar, Al Jaish, turut dibatalkan.
Padahal, saat itu Wanderley melesakkan dua dari tiga gol Al Nasr ke gawang Al Jaish. Namun, hal ini dianggap tidak sah karena menyangkut legalitas pemain yang bersangkutan.
AFC akhirnya memberikan sanksi tegas kepada Al-Nasr yang sengaja memalsukan dokumen Wanderley. Mereka dilarang tampil di kompetisi Asia selama dua tahun.
Menurut AFC, pemalsuan dokumen semacam ini merupakan bentuk pelanggaran berat terhadap kode disiplin AFC.
Sementara itu, Wanderley yang juga memalsukan identitasnya juga tak luput dari jerat sanksi. Dia mendapatkan hukuman larangan bermain selama tiga bulan di dunia sepak bola.