Namun pada 1946, trofi Piala Dunia resmi diganti menjadi Jules Rimet, diambil dari nama Presiden FIFA ke-3 selaku inisiator digelarnya Piala Dunia.
Sebelum hilang di Brasil, trofi Jules Rimet lebih dulu jadi rebutan pada 1938. Menurut film dokumenter Italia The Rimet Trophy, oleh Lorenzo Garzella, Filippo Macelloni dan César Meneghetti, hadiah terbesar di sepak bola itu pertama kali mendapat ancaman dari Nazi.
Nazi sangat dekat untuk mencuri trofi itu dari Italia, yang selama perang dunia menyimpan Jules Rimet di bank Roma, lantaran berstatus sebagai peraih gelar juara edisi 1938.
Khawatir akan keamanannya, presiden Federasi Sepak Bola Italia saat itu, Ottorino Barassi, menyelundupkan piala itu keluar dari bank dan masuk ke apartemennya.
Namun, Nazi telah mengetahui rencana itu sehingga melakukan penggeledahan di rumah Barassi. Sayangnya, mereka tidak cukup teliti dan gagal menemukan Jules Rimet yang disembunyikan dalam kotak sepatu tua di bawah tempat tidur Barassi.
Menyusul kemenangan Jerman Barat pada putaran final 1954 di Swiss, trofi tersebut disimpan di Frankfurt. Isu trofi Jules Rimet telah diubah pun menyeruak pada masa itu.
Wartawan foto Joe Coyle mengklaim bahwa, setelah mempelajari foto-foto tertentu, trofi yang dibawa ke Swedia untuk final tahun 1958 lebih tinggi 5cm dan memiliki alas yang diubah dari versi 1954.
Namun, klaim Joe Coyle tidak pernah diverifikasi sehingga tidak ada yang dapat mengetahui apakah "cawan emas" itu telah diubah atau ditukar saat berada di bawah kontrol Jerman.
Setelah itu, trofi Jules Rimet juga mendapat ancaman tepatnya pada 1966. Tiga bulan sebelum turnamen itu bergulir di Inggris, trofi itu dipajang di depan umum di Westminster Central Hall.
Pemeriksaan rutin dilakukan oleh petugas keamanan terhadap trofi Jules Rimet. Pada pukul 11 pagi di Minggu siang yang tenang, tak ada tanda-tanda kejahatan di dalam gedung.