Ia pada akhirnya melakukan penelitian, meski dengan sampel yang jumlahnya sedikit namun ia berhasrat memenuhi tujuannya.
Yakni memperoleh pemahaman terkait pusat berat dan tekanan badan lawan, Mitoma merasa jika ia sudah mampu memuat lawannya bergerak, maka targetnya telah tercapai.
"Saya memahami bahwa pemain berkualitas tinggi tidak memandang bola. Mereka akan melihat ke depan, menahan bola tanpa melihat ke bawah ke kaki mereka," ujar Mitoma.
"Itu menjado faktor pembeda. Saya sebelumnya memiliki tingkat kualitas dribble yang baik, tetapi tidak luar biasa." imbuhnya.
Penelitian yang didapat Mitoma, disimpulkan bahwa kekuatan dari karakteristik dribble yang dilakukannya telah meningkat dua kali lipas.
Setelah lulus dari Universitas, Mitoma sukses mengemas 13 go dari Kawasaki Frontale dan hanya 18 bulan setelah tesisnya diserahkan ia langsung menyapakati kontrak senilai 3 juta euro.
Tentunya dari Brighton, meski moncer di Liga Inggris tetapi fakta menarik menyebutkan jika Mitoma tak menggunakan keseluruhan penelitiannya untuk diterapkan di Inggris.
(Penulis: Eko Isdiyanto)
Baca Juga: Benarkah Harga Pasar Kaoru Mitoma di Bawah Pemain Bintang Timnas Indonesia? Cek Faktanya