Suara.com - Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menggambarkan situasi terkini pasca FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya akan digelar di Bali pada 31 Maret nanti.
Dalam jumpa pers yang digelar Minggu (26/3/2023), Arya mengungkapkan bahwa situasi berkaitan status Indonesia sebagai tuan rumah turnamen Piala Dunia U-20 tak bisa diprediksi.
"Kemarin kami sudah dapat informasi dari FIFA ke LOC (Panitia Lokal), dalam pemberitahuan belum ada surat resmi tapi sudah jelas bahwa drawing Piala Dunia U-20 telah dibatalkan FIFA. Keputusan berasal dari mereka (FIFA). Memang kami belum dapat surat resmi dari FIFA, namun pesannya jelas bahwa (drawing di Bali) dibatalkan," tutur Arya.
![Logo FIFA. [OZAN KOSE / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/19/60585-logo-fifa.jpg)
"Ini kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak kedatangan Israel di mana mereka tidak diperbolehkan mengikuti drawing sehingga mungkin hal ini menjadi dasar keputusan membatalkan pelaksanaan drawing," sambungnya.
Menurut Arya, surat Gubernur Bali, Wayan Koster ke Menpora yang beredar luas agaknya menjadi dasar keputusan FIFA.
"Gubernur Bali telah meneken government guarantee, bersepakat dan setuju saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, dan sekarang mereka menolak. Wajar kalau FIFA akhirnya memutuskan membatalkan drawing di sana,” terang Arya.
PSSI dan LOC saat ini tidak bisa memprediksi status Indonesia sebagai tuan rumah, mengingat FIFA belum lagi bersurat pasca mengumumkan pembatalan drawing pada Sabtu (25/3/2023) pagi.
“Kemudian mengenai kapan waktu drawing dan di mana, kami belum dapat informasi dari FIFA. Saat ini kami sedang memikirkan cara bagaimana indonesia khususnya sepak bola tidak dikucilkan dalam suatu ekosistem sepak bola."
"Kita memang tahu sangat sulit memisahkan politik dan olahraga. Kami ingin olahraga tetap pada konteks olahraga."
Baca Juga: Link Live Streaming Barito Putera vs PSIS Semarang di BRI Liga 1
Arya menyebut Ketua Umum PSSI yang juga Ketua LOC, Erick Thohir tengah melakukan konsolidasi dengan pemerintah.